Mengenal Klasifikasi dalam Paralimpiade Tokyo

CNN Indonesia
Selasa, 24 Agu 2021 14:01 WIB
Paralimpiade mengenal istilah klasifikasi sehingga jumlah medali yang diperebutkan jauh lebih banyak dibandingkan gelaran Olimpiade.
Klasifikasi dilakukan di Paralimpiade agar tiap atlet yang bertanding mendapat lawan yang setara. (REUTERS/MOLLY DARLINGTON)
Jakarta, CNN Indonesia --

Paralimpiade mengenal istilah klasifikasi sehingga jumlah medali yang diperebutkan dalam satu nomor pertandingan jauh lebih banyak dibandingkan gelaran Olimpiade.

Dalam Paralimpiade edisi ke-16 ini ada 22 cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Dari jumlah tersebut sebanyak 539 medali emas diperebutkan sekitar 4.520 atlet dari 163 National Paralympic Committeee (NPC) yang mewakili tiap negara.

Jumlah medali Paralimpiade ini jauh lebih banyak dibanding Olimpiade Tokyo 2020 yang mempertandingkan 33 cabang olahraga dan terdiri dari 55 disiplin. Jumlah medali emas dari seluruh cabang dan disiplin tersebut adalah 339 emas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa bisa demikian? Ini tak lain karena klasifikasi nomor lomba di Paralimpiade lebih beragam. Untuk satu nomor perlombaan Olimpiade misalnya, bisa menjadi beberapa nomor perlombaan di Paralimpiade, menyesuaikan kategori difabel tiap atlet.

Dari nomor lari 100 meter putra misalnya, hanya satu nomor untuk Olimpiade tetapi ada lima nomor untuk Paralimpiade. Klasifikasi kelima nomor perlombaannya adalah gangguan penglihatan, celebral palsy, amputasi, kursi roda, dan prostesis (alat bantuan/kaki palsu).

Begitu juga dengan tenis meja nomor tunggal. Jika di Olimpiade hanya memperebutkan satu medali emas, untuk Paralimpiade akan memperebutkan 11 medali emas. Ke-11 nomor tersebut dikategorikan berdasarkan difabel tiap atlet, dari C1 hingga C11.

Kategori C1 untuk atlet yang tidak memiliki keseimbangan duduk dan lengan bermain yang terpengaruh secara signifikan, misalnya karena tetraplegia. Pemain akan sering mendukung keseimbangan duduk mereka dengan lengan yang tidak bermain.

Kategori C2 juga untuk yang tidak memiliki keseimbangan duduk dan lengan bermain mereka sedikit terpengaruh. Seperti para pemain di kelas C1, mereka menempelkan raket ke tangan untuk menggantikan fungsi pegangan yang terbatas.

Kategori C3 untuk yang memiliki fungsi tangan dan lengan penuh dan berkursi roda. Atlet kategori ini biasanya mengalami gangguan yang terjadi akibat cedera tulang belakang atau kondisi neurologis, seperti cerebral palsy.

Kategori C4 merupakan nomor yang diperuntukkan bagi atlet yang memiliki keseimbangan duduk, adapun lengan dan tangan mereka bisa berfungsi penuh. Dengan menggunakan kursi roda, mereka bisa bergerak maju ke depan untuk menyambut servis lawan.

Kategori C5 mencakup atlet yang bertanding di kursi roda, dan memiliki keseimbangan duduk, fungsi lengan, dan tangan yang normal. Atlet di kategori ini bisa meregangkan tubuh ke samping untuk melakukan pukulan. Kelas ini termasuk bagi atlet dengan cedera tulang belakang bagian bawah.

Kategori C6 untuk mereka yang bisa berdiri, tetapi memiliki gangguan yang mempengaruhi kedua lengan dan kaki. Kelas ini mencakup atlet dengan ataksia, athetosis atau hypertonia yang mempengaruhi kaki dan lengan yang bermain.

Kategori C7 untuk atlet yang memiliki gangguan signifikan pada kedua kaki atau lengan yang bermain atau gangguan yang cukup mempengaruhi lengan dan kaki. Misalnya pemain dengan amputasi kedua lengan di atas siku.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

Kategori C8 untuk atlet dengan gangguan kaki sedang atau lengan bermain yang terpengaruh. Seorang atlet yang mengalami kelemahan otot pada salah satu kakinya karena penyakit polio misalnya, akan bertanding di kategori ini.

Kategori C9 untuk mereka yang memiliki gangguan ringan di kaki atau lengan. Bisanya atlet dengan lutut kaku, atau siku yang terbatas, atau yang memiliki gangguan signifikan pada lengan non-main, akan bersaing di kelas olahraga ini.

Kategori C10 untuk atlet yang memiliki gangguan relatif ringan, seperti pergelangan kaki yang kaku atau pergelangan tangan yang bermain. Pemain dengan perawakan mungil juga dapat bermain di kelas olahraga 10 ini.

Kategori C11 bagi pemain dengan gangguan intelektual yang biasanya mengalami kesulitan pengenalan pola, pengurutan, dan memori, atau memiliki waktu reaksi yang lebih lambat, yang berdampak pada keterampilan.

Hal tersebut adalah contoh klasifikasi di nomor tunggal putra tenis meja. Di tiap cabang olahraga, selalu ada klasifikasi yang dilakukan untuk mengelompokkan atlet-atlet yang berlaga sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing atlet.

Kategori Atlet di Paralimpiade

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER