Jakarta, CNN Indonesia --
Bursa transfer awal musim 2021/2022 benar-benar ramai dengan ingar bingar nama besar, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Dua pesohor lapangan hijau itu menjadi fokus dalam pasar jual beli pemain yang berlangsung pada pertengahan tahun ini, sejak Juni dan Juli hingga 31 Agustus waktu setempat.
Beberapa negara di Eropa masih membuka kesempatan transfer hingga September, namun liga-liga top Eropa, seperti Inggris, Italia, Spanyol, Jerman, dan Prancis, sudah merampungkan proses pembelian pemain per malam tadi waktu Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sama seperti bursa transfer sebelum-sebelumnya, rumor-rumor yang mengaitkan sosok pemain tenar dengan klub-klub kesohor menjadi bumbu yang tak bisa dipisahkan dari persiapan awal musim.
Pemain-pemain elite macam Paul Pogba dan Kylian Mbappe, hingga nama-nama talenta muda seperti Erling Braut Haaland dan Eduardo Camavinga sempat muncul meramaikan awal bursa transfer.
Selain itu ada pula gosip-gosip kepindahan pemain terkait dengan kontrak yang habis. Georginio Wijnaldum, Memphis Depay, Sergio Aguero, Jerome Boateng, Sergio Ramos, Hakan Calhanoglu, Gianluigi Donnarumma, dan Messi lantas dihubungkan dengan kepindahan.
 PSG merekrut pemain-pemain bebas transfer pada awal musim 2021/2022. (AP Photo/Francois Mori) |
Beberapa pemain lantas diketahui bergabung dengan kesebelasan anyar. Wijnaldum, Ramos, Aguero, dan Depay sudah berganti kostum dan bahkan ada yang sudah mencatatkan menit bermain di klub baru.
Semua berjalan normal sampai kemudian sebuah kabar mengejutkan datang dari Barcelona mengawali drama di bursa transfer awal musim 2021/2022.
Blaugrana mengumumkan melepas Messi. Sesuatu yang mengagetkan karena sesaat sebelumnya seperti tidak ada masalah mengenai perpanjangan kontrak Messi yang sudah habis sejak akhir Juli.
Masalah finansial di Barcelona turut berimbas pada kepergian Messi, meski ada pula pihak yang menyorot klub tidak benar-benar serius ingin mempertahankan ikon yang sudah jatuh bangun bersama raksasa Catalunya itu sejak dua dekade lalu.
Untuk kali pertama seumur hidup di karier profesional, Messi akan berganti kostum. Sebuah kejadian langka yang benar-benar menyorot perhatian dunia. Paris Saint-Germain seperti mendapat durian runtuh dengan bergerak cepat tanpa saingan menadah Messi tanpa biaya transfer.
Belum selesai pembicaraan soal Messi, sekonyong-konyong muncul gosip Ronaldo yang berminat angkat kaki dari Juventus.
Nama PSG kembali mencuat sebagai salah satu klub yang ingin mendatangkan Ronaldo, begitu pula Manchester City. Seiring isu Ronaldo ke PSG, muncul pula efek berantai yang mengaitkan Mbappe bakal hengkang ke Real Madrid.
Tidak kurang edan ketimbang kepindahan Messi ke PSG, Ronaldo malah santer dikabarkan bakal ke Man City yang merupakan pesaing dari Manchester United yang pernah membesarkan sosok pemilik label CR7 itu.
Ronaldo batal jadi pengkhianat. Manchester Biru tak benar-benar menginginkan jasa sang kapten Portugal dan Manchester Merah bekerja taktis mengamankan tanda tangan pemain veteran Liga Champions.
Sedangkan hingga detik-detik jelang penutupan bursa transfer, geger menunggu kepastian soal Mbappe dari PSG ke Madrid pun menjadi salah satu berita tersendiri selain kepindahan Saul Niguez ke Chelsea dan Antoine Griezmann ke Atletico Madrid.
Terlepas ada klub yang gagal mendapat pemain incaran atau tidak ada pemecahan rekor transfer hingga 31 Agustus, tetap saja bursa transfer kali ini tergolong ekstravaganza karena telah menghadirkan hiburan tersendiri melalui drama dua megabintang yang menua plus keterlibatan nama-nama besar lain.
Baca lanjutan artikel ini di halaman berikutnya...
Pasar pemain pada tengah tahun ini masih belum lepas dari dampak pandemi. Langkah Barcelona melepas Lionel Messi dan 'mengembalikan' Antoine Griezmann terkait salary cap menjadi contoh nyata yang membuat klub harus benar-benar matang dalam melakukan jual beli pemain serta mempertimbangkan rencana pemasukan dan pengeluaran.
Meski ada klub yang tak terpengaruh efek pandemi Covid-19, seperti Real Madrid yang sempat mengincar Mbappe dengan harga mencapai Rp3 triliun, namun itu hanya bisa dilakukan oleh klub yang benar-benar sehat secara finansial.
Kedatangan Messi ke PSG pun memantik kecurigaan terkait pengaruh petinggi-petinggi klub Les Parisien yang punya wewenang mengutak-atik aturan Financial Fair Play (FFP) lantaran sang bos, Nasser Al Khelaifi yang masuk komite eksekutif UEFA.
Jika ada yang benar-benar bisa menjaga finansial tetap sehat, maka itu bisa jadi adalah klub-klub asal Inggris. Pada bursa transfer awal musim ini, kontestan-kontestan Premier League masih cukup jor-joran mendatangkan pemain dengan harga tinggi.
Man City yang adem melihat Messi dilepas Barcelona dan tidak berminat mendatangkan Ronaldo sudah menahbiskan Jack Grealish sebagai manusia termahal di bursa transfer dengan harga 117,5 juta euro atau sekitar Rp2 triliun.
Sementara dengan harga yang tidak begitu berbeda jauh, Chelsea kembali mendatangkan Romelu Lukaku dari Inter Milan. Man Utd pun sudah lebih dulu mendaratkan Jadon Sancho dari Borussia Dortmund dengan harga yang diyakini mencapai 85 juta euro atau Rp1,4 triliun.
Bahkan Arsenal yang mengawali musim 2021/2022 dengan kekalahan beruntun juga sudah mengeluarkan dana besar untuk mendatangkan pemain baru pada awal musim ini mencapai 147 juta euro yang setara dengan Rp2,6 triliun.
 Arsenal mendatangkan Ben White dari Brighton & Hove Albion dengan biaya transfer mencapai Rp1 triliun. (Action Images via Reuters/PETER CZIBORRA) |
Mengacu data dari Transfermarkt, Arsenal memimpin daftar klub terboros untuk pembelian pemain anyar. Dalam peringkat 10 besar, terdapat enam klub Inggris yang lima di antaranya menghuni posisi teratas.
Setelah Arsenal, terdapat Man Utd (140 juta euro), Man City (127 juta euro), Chelsea (115 juta euro), dan Aston Villa (105,6 juta euro). Setelah itu AS Roma (97,75 juta euro) menempati peringkat keenam, disusul RB Leipzig (91,6 juta euro), PSG (76 juta euro), Norwich City (69,15 juta euro) dan Atalanta (68 juta euro).
Demi memperkokoh kekuatan pada musim ini, klub-klub mencoba sebisa mungkin melawan terpaan badai pandemi yang mengguncang finansial klub sejak semester awal 2020.
Dengan target masing-masing yang berbeda, tiap kesebelasan berupaya menggaet pemain. Bisa jadi tidak hanya target atau tujuan prestasi yang diincar dengan mendatangkan pemain baru.
PSG menjadikan Messi sebagai daya pengeruk euro yang baru. Dengan nama besar, Messi bak magnet yang bisa membuat orang-orang lebih dekat dengan raksasa Prancis tersebut dan bahkan menjadi fan baru klub yang masih mengincar gelar juara Liga Champions.
Selain karena kedatangan Messi, PSG juga patut mendapat acungan jempol dengan langkah cerdik mengamankan pemain-pemain tenar berstatus bebas transfer.
Pada akhirnya bursa transfer merupakan momen khusus yang krusial bagi sebuah kesebelasan guna memperkuat skuad.
Penilaian mengenai sukses atau tidak keputusan transfer sebuah klub baru akan hadir setelah akhir musim. Apakah sebuah kesebelasan bisa meraih hasil maksimal atau tampil lebih baik, bahkan juara, dengan mendatangkan pemain-pemain baru?
Indikator tersebut yang akan kita saksikan hingga setidaknya hingga delapan bulan ke depan bersama dengan performa individu-individu yang baru saja berganti klub di awal musim.
[Gambas:Video CNN]