Jakarta, CNN Indonesia --
Paris Saint-Germain (PSG) tak goyah dengan tawaran Real Madrid. Hingga akhir bursa transfer, mereka tetap memilih mendekap Kylian Mbappe erat-erat.
Madrid yang selama ini jadi salah satu klub yang berada di puncak teratas dalam bursa transfer tak berdaya dalam negosiasi melawan PSG.
Di masa lalu, mereka bisa menaklukkan klub-klub besar lainnya dalam urusan transfer pemain. Cristiano Ronaldo yang tengah bersinar bersama Manchester United bisa mereka datangkan, Gareth Bale juga mereka beli dengan label pemain termahal di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chelsea yang dimiliki Roman Abramovich pun tak berdaya di hadapan Madrid. Dua bintang mereka, Thibaut Courtois dan Eden Hazard berhasil dibajak dan direkrut oleh Los Blancos
Sejarah kedigdayaan Madrid dalam urusan transfer makin panjang bila sejarah makin ditilik ke belakang. Madrid pernah mendapatkan David Beckham, Ronaldo, Zinedine Zidanae, hingga Luis Figo yang merupakan ikon Barcelona bisa mereka kumpulkan.
Semua sejarah manis itu terbentur kenyataan pahit dalam perebutan Mbappe. Madrid yang merasa di atas angin tak kuasa berbuat banyak dalam negosiasi di depan PSG.
Madrid tidak bisa menggunakan 'strategi operasi Hazard' pada Mbappe dan PSG. Setelah sempat disebut menanti Mbappe berstatus bebas transfer, Madrid lalu menawarkan 100 juta euro untuk membeli Mbappe musim ini.
Jurus tersebut membuat Chelsea tak punya pilihan dan melepas Hazard dibanding risiko kehilangan secara gratis. Di hadapan PSG, jurus itu tak berlaku.
Justru Madrid yang kemudian terlihat kalah langkah seiring naiknya angka-angka penawaran dari mereka pada PSG. Angka penawaran disebut mencapai 220 juta euro tetapi hal itu tidak menggoyahkan pendirian PSG.
PSG memilih mengabaikan semua proposal Madrid demi melihat Mbappe bertahan.
Namun keberhasilan PSG mempertahankan Mbappe dan menolak semua proposal tawaran Madrid tak serta-merta membuat mereka sudah berada dalam posisi menang.
Mbappe masih belum bergerak dari titik 'tak bersedia memperpanjang kontrak'. Bila situasi tetap sama, Mbappe bakal melenggang bebas musim depan.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>
Melihat Mbappe gagal pindah musim ini, sejatinya duel PSG dan Madrid seolah memasuki babak perpanjangan waktu. Kedua kubu terbilang masih sama kuat dan belum bisa benar-benar bernapas lega.
Madrid memang seolah di atas angin karena mereka tak akan keluar uang ratusan juta euro untuk merekrut Mbappe tahun depan. Uang yang sempat mereka alokasikan untuk Mbappe bisa mereka pakai untuk membeli pemain lain, Erling Haaland misalnya sehingga terbentuklah duet Mbappe dan Haaland.
Namun, tidak ada jaminan bahwa dalam beberapa bulan ke depan Mbappe jatuh ke dekapan Madrid. PSG bakal berusaha sekuat tenaga merayu Mbappe untuk memperpanjang kontrak.
Suasana internal PSG juga bakal berpengaruh pada keputusan Mbappe. Bila Mauricio Pochettino bisa membuat internal PSG nyaman dan hangat, Mbappe mungkin juga bakal tergoda untuk bertahan.
Di satu sisi, tekad PSG untuk menolak uang besar dari Madrid juga meningkatkan posisi mereka di mata Mbappe. Mbappe bisa melihat bahwa PSG benar-benar menganggap Mbappe sebagai ikon penting untuk waktu yang lama.
 Real Madrid kini berisi pemain yang sudah berumur macam Luka Modric. (AP/Manu Fernandez) |
PSG yang dari segi kondisi finansial sangat kuat, benar-benar tak butuh suntikan dana besar dari penjualan Mbappe. Bagi PSG, taruhan masa depan Mbappe adalah taruhan habis-habisan.
Entah mereka menang dan berhasil mempertahankan Mbappe atau gagal total dan kehilangan secara gratis musim depan. Tak ada win-win solution dalam kamus PSG.
PSG kini tinggal berharap Mbappe berubah pikiran dan merasakan kenyamaan dalam dekapan tim super di PSG. Bila PSG punya tren positif, terutama di Liga Champions, masih ada peluang Mbappe bakal bertahan.
Sedangkan bagi Madrid, keluar dari PSG tak serta-merta Mbappe bakal otomatis ke Madrid. Los Blancos harus lebih dulu menunjukkan diri sebagai tim yang kompetitif musim ini.
Celakanya, Madrid juga tak banyak belanja pemain bintang. Los Blancos masih dihuni penggawa-penggawa tua macam Luka Modric, Toni Kroos, Gareth Bale, dan Karim Benzema.
Skuad tua Madrid bisa tentu tidak akan bertahan untuk proyek jangka panjang. Bila menghitung peluang di atas kertas, Mbappe bakal bekerja lebih keras saat ia gabung ke Madrid dibanding bertahan di PSG saat ini.
Belum lagi godaan dari klub Liga Inggris. Dengan tawaran kompetisi yang lebih kompetitif, bisa saja Mbappe berbalik arah dan putar haluan ke Liga Inggris.
Kegagalan Mbappe pindah musim ini belum benar-benar menentukan siapa pihak pemenang dan siapa pihak yang kalah. Pertarungan masih berjalan sengit dan menarik dalam beberapa bulan ke depan.
[Gambas:Video CNN]