Shin Sang Gyu
Lelaki 35 tahun ini menerima tawaran melatih Timnas Indonesia karena punya hubungan baik dengan Shin Tae Yong. Shin Sang Gyu pernah bekerja sama dengan mantan pemain terbaik Liga Korsel itu di Timnas Korsel pada 2016.
Saat itu Shin menjadi pelatih Korsel U-23 dalam Olimpiade Rio 2016. Saat Shin promosi ke Timnas Korsel pada 2017, Shin Sang Gyu tak diajak. Pelatih fisik kelahiran 6 Juni 1986 ini memilih jadi pelatih fisik timnas putri Korsel U-20.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama Shin Sang Gyu sebagai pelatih fisik mulai diperhitungkan di Korea Selatan pada 2014. Saat masih berusia 28 tahun ia sudah ditunjuk federasi sepak bola Korsel (KFA) menjadi pelatih fisik Korsel U-23 untuk Asian Games 2014.
Tak hanya menangani timnas, Shin Sang Gyu juga pernah menangani klub kasta teratas Korsel dan China. Pertama menangani FC Seoul dan kedua menangani klub kasta kedua kompetisi China, Chengdu Rongcheng pada 2021.
Berdasarkan unggahan Spyder Expert, Shin Sang Gyu juga ditulis menjadi pelatih fisik timnas China. Salah satu pencapaian terbesarnya sebagai pelatih fisik adalah mengantarkan Korsel meraih medali emas Asian Games 2014.
Dzenan Radoncic
Radoncic tercatat belum punya pengalaman sebagai pelatih. Pria asal Yugoslavia dan sempat mengajukan diri menjadi warga negara Korsel ini baru tercatat sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia karena ajakan Shin Tae Yong.
Ia memulai karier di Korea Selatan pada 2004 dan mencapai puncak kariernya pada 2010. Dalam asuhan Shin, Radoncic membawa Seongnam Ilhwa Chunma meraih gelar juara Liga Champions Asia setelah mengalahkan klub asal Iran, Zob Ahan.
Kesuksesan itu membuat hubungan Shin dan pria kelahiran 2 Agustus 1983 ini makin harmonis. Apalagi Radoncic sudah fasih berbahasa Korsel. Keduanya tetap menjalin komunikasi meski sudah tak di satu klub.
Setelah kariernya di Negeri Ginseng tersebut meredup, Radoncic pindah ke Jepang selama dua musim. Ia lantas pergi ke Montenegro untuk membela klub kasta kedua, Mornar. Di klub inilah Radoncic mengakhiri karier profesionalnya.
Walau sudah gantung sepatu, Radoncic tetap tinggal di Korsel. Walau pengajuan kewarganegaraannya ditolak, ia tetap tinggal di negara yang ia cintai itu. Saat Shin mencari asisten pelatih untuk Timnas Indonesia, Radoncic mengajukan diri.
(abd/jal)