Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali merespons keputusan pensiun pelatih ganda campuran badminton Indonesia, Richard Mainaky dari PBSI.
Sebenarnya Richard sudah memiliki keinginan untuk pensiun sejak 2020 lalu, tepatnya setelah Olimpiade Tokyo digelar 2020. Namun, karena pandemi Covid-19 yang membuat Olimpiade juga menjadi tertunda setahun, keputusan pensiunnya ikut mundur ke 2021.
Richard telah mengucapkan secara lisan keinginannya untuk pensiun pada pekan lalu sebelum memberikan surat resmi pengunduran dirinya kepada PBSI pada Senin (6/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berterima kasih kepada Richard Mainaky yang luar biasa sudah berprestasi baik sebagai atlet di level Olimpiade, itu luar biasa. Pada saat dia menjadi pelatih juga berprestasi luar biasa," ujar Menpora Amali kepada CNNIndonesia.com, Senin (6/9).
Buat Richard, pengabdiannya selama 26 tahun untuk badminton Indonesia dirasa sudah cukup. Kini, ia menyebut akan menghabiskan banyak waktunya bersama keluarga di Manado, Sulawesi Utara.
Sepanjang kariernya sebagai pelatih nasional ganda campuran, ia sudah mempersembahkan dua medali perak Olimpiade melalui Tri Kusharjanto/Minarti Timur di Sydney 2000, Nova Widianto/Lilyana Natsir di Beijing 2008, dan satu emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 melalui pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Tak hanya itu, tangan dingin Richard Mainaky juga berhasil menyumbangkan empat gelar juara dunia bulutangkis buat Indonesia melalui para atletnya dari ganda campuran. Mereka adalah Nova Widianto/Liliyana Natsir 2005 dan 2007 serta melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir 2013 dan 2017.
Richard juga mampu mencetak lima gelar bergengsi dari All England melalui para atlet asuhannya. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (2012, 2013 dan 2014), Praveen Jordan/Debby Susanto (2016), dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
"Bertahun-tahun berada di lingkungan bulutangkis baik sebagai atlet dan pelatih adalah kontribusi luar biasa untuk pengembangan bulutangkis di tanah air secara khusus dan olahraga pada umumnya. Saya sebagai Menpora terima kasih dan apresiasi tinggi kalau akhirnya Richard memilih untuk istirahat dan pensiun," kata Zainudin.
Menpora Amali berharap Richard tidak benar-benar meninggalkan dunia bulutangkis yang selama ini telah membesarkan namanya. Setidaknya, meskipun tidak lagi menjadi pelatih dan berada di pelatnas Cipayung, pelatih 56 tahun itu tetap berkontribusi buat bulutangkis Indonesia lewat cara lain.
"Saya berharap dia tidak benar-benar meninggalkan bulutangkis. Dia akan istirahat sejenak, tapi saya berharap dia kembali lagi ke dunia yang telah membesarkan dia. Tidak ada orang yang tidak kenal Richard, dia tidak boleh lupakan itu."
"Kalau mau ada bisnis silakan, tapi saya berharap dia tidak meninggalkan bulutangkis. Mengabdi tidak hanya sebagai atlet dan pelatih, tapi bisa dengan membina, bikin sekolah bulutangkis dan banyak pilihan lainnya yang tidak sekonsentrasi ketika dia berada di Cipayung," tutup Menpora.