Sebelum Kehilangan Messi, Barcelona Ingin Curi Neymar
Presiden Barcelona Joan Laporta menyebut mereka sempat membuka pembicaraan untuk mengembalikan Neymar ke Camp Nou. Momen itu terjadi sebelum mereka terpaksa melepas Lionel Messi.
Laporta mengklaim ada pembicaraan dengan Neymar di bulan Maret, sesaat setelah ia terpilih sebagai Presiden Barcelona.
"Kami mencoba merekrut Neymar. Saat itu, sepertinya [merekrut Neymar]merupakan perekrutan yang menarik. Kami berkomunikasi dan dia sangat antusias untuk datang."
"Bila saja kami tahu semua peraturan [La Liga], tentu kami tidak akan membuat penawaran tersebut," ucap Laporta pada TV3, dikutip dari Mirror.
Sejak kampanye, Laporta menyatakan bahwa ia berjanji bakal mempertahankan Messi. Namun ketika kontrak Messi berakhir, Laporta dengan putus asa mengumumkan Barcelona tidak bisa memperpanjang kontrak Messi.
Laporta menyatakan Messi sudah setuju untuk bertahan di Barcelona, berbanding terbalik dengan keinginannya untuk pergi setahun sebelumnya. Namun struktur gaji Barcelona yang melebihi batas gaji La Liga membuat Barcelona tak bisa mengontrak kembali Messi.
Perpanjangan kontrak Messi, diklaim Laporta, bahkan tetap tak bisa dicapai walaupun Messi sudah potong gaji 50 persen, Antoine Griezmann pergi, hingga pemotongan gaji para kapten di klub.
Laporta lalu menyalahkan era Josep Bartomeu sebagai penyebab kekacauan struktur gaji karena tidak memperhatikan aturan La Liga yang berlaku mulai musim ini.
Messi yang menangis karena meninggalkan Barcelona pada akhirnya memutuskan bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG). Di PSG, Messi pada akhirnya kembali bisa bermain dengan Neymar.
Neymar sendiri sudah lebih dulu menerima perpanjangan kontrak di PSG pada Mei. Neymar kini diikat PSG hingga 2025.