Pemerintah Prancis melalui Kementerian Olahraga menyambut kedatangan dua atlet asal Afghanistan yang baru saja tampil di Paralimpiade Tokyo 2020, Jumat (10/9) waktu setempat.
Menteri Olahraga Prancis, Roxana Maracineanu, mengungkapkan bahwa dua atlet asal Afghanistan yang ambil bagian dalam Paralimpiade Tokyo telah mendapatkan perlindungan di Prancis. Mereka adalah Zakia Khudadadi dan Hossain Rasouli.
Khudadadi adalah atlet yang turun di cabang taekwondo, sedangkan Rasouli adalah atlet dari cabor atletik. Keduanya tidak pulang ke negara mereka yang saat ini sedang dikuasai oleh Taliban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka ingin kembali ke Prancis, dan kami menyambut mereka seperti ribuan orang Afghanistan," ungkap Maracineanu dikutip laparisien.
Para atlet Afghanistan, khususnya perempuan, lebih banyak yang memilih untuk mengungsi ke negara lain demi mendapatkan hak dan kebebasan untuk berkarier di dunia olahraga.
Pasalnya, dalam sebuah wawancara dengan penyiar Australia SBS, wakil kepala komisi budaya Taliban mengatakan olahraga untuk wanita tidak perlu dan tidak pantas.
Kini, Maracineanu mengatakan dua atlet Afghanistan itu telah dalam pengamanan pihaknya di Prancis.
"Sekarang kita akan melihat apa yang mereka ingin lakukan selanjutnya. Saya tidak ingin berbicara lebih banyak tentang situasi mereka atau menjelaskan lebih banyak di mana mereka berada untuk alasan keamanan," jelas Maracineanu.
"Secara total, Kementerian Olahraga telah mengidentifikasi ada 200 orang yang terkait sebagai olahragawan untuk dievakuasi dari Afghanistan. Mayoritas dari mereka bisa bergabung dengan Prancis," imbuhnya.