Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan pemain di Liga 1 dan Liga 2 yang punya sikap buruk tidak pantas memperkuat Timnas Indonesia.
Hal itu diungkapkan Menpora Amali menyoroti tendangan kung fu yang terjadi dalam laga uji coba AHHA PS Pati FC kontra Persiraja Banda Aceh beberapa waktu lalu. Ia mengaku sangat kecewa dengan aksi tidak terpuji di tengah proses perbaikan sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik.
Menpora Amali meminta kepada PSSI agar skuad Timnas Indonesia diisi pemain yang betul-betul profesional. Jangan sampai ada oknum yang mencoreng nama baik tim Merah Putih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua pemain berkeinginan untuk main di Timnas. Saya titip bagi mereka yang main di kompetisi, kalau mental dan perilaku kurang baik seperti contoh tersebut, itu tolong dipertimbangkan betul untuk [tidak] masuk ke Timnas," ucap Amali melalui situs resmi Kemenpora, Senin (13/9).
"Sebaik apapun pemain kalau mental dan perilaku tidak bagus, maka menurut saya tak pantas berada di Timnas. Terus terang saya memberi dukungan penuh kepada Ketum PSSI, karena kita mulai dapat kepercayaan dari publik. Ini harus dijaga betul. Maunya ini didengar oleh semua pemain profesional. Pemain profesional, perilaku juga harus profesional," tegasnya.
Saat ini, lanjut Menpora, semua pihak tengah mulai menumbuhkan kepercayaan publik terhadap PSSI. Sayangnya harus dicederai oleh insiden tidak profesional yang dilakukan pemain profesional.
Menpora Amali menilai selain memiliki fisik dan teknik bagus, pesepakbola profesional juga harusnya memiliki sikap dan mental yang baik. Faktor itu dinilai sangat penting dalam jiwa sebagai 'seniman' di lapangan hijau.
"Nah, pembinaan sepak bola kita menyangkut itu semua. Bukan yang terampil dalam mencetak gol, bagus dalam bertahan dan sebagainya. Kita tidak cukup sampai disitu. Harus punya mental dan attitude yang bagus," ujar Menpora.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule itu juga menyayangkan insiden tersebut terjadi. Dia berharap hal tersebut tidak terjadi lagi. Ia juga menyampaikan kekecewaan atas tindakan dua pemain profesional milik klub Liga 2 AHHA PS Pati, Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun.
"Mereka tidak melapor saat pertandingan itu. Kalau melapor ada perangkat pertandingan yang memonitor. Yang jelas itu sudah dievaluasi. Itu oknum. Saya juga sangat kecewa, kok pemain seperti itu masih ada di zaman sekarang," ungkap Iriawan.
(har)