Pengamat sepak bola nasional M. Kusnaeni menyebut ada dua hal yang yang harus diperbaiki Timnas Indonesia jelang melawan Taiwan pada leg kedua play off Kualifikasi Piala Asia 2023 di Stadion Buriram, Thailand, Senin (11/10).
Pertama aspek teknis penyelesaian akhir menjadi pekerjaan rumah yang harus dibenahi di leg kedua. Dalam pengamatan Kusnaeni, sedikitnya ada sembilan peluang gol yang dibuat Timnas Indonesia pada lag pertama, namun sebagian besar dapat dipatahkan kiper Taiwan.
Selain itu dari sisi konsentrasi dan fokus, disebut Kusnaeni, Timnas Indonesia tidak boleh lengah di 10 menit awal pertandingan dan 10 menit akhir pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya penyelesaian akhir yang mematikan dari Timnas Indonesia ini perlu dibenahi untuk leg kedua dan sepertinya itu sudah dilakukan Coach Shin Tae Yong. Kemudian konsentrasi pemain di pertandingan tidak boleh menurun, pemain tidak boleh lengah," kata Kusnaeni kepada CNNIndonesia.com, Senin (11/10).
Aspek kedua yang perlu diperhatian Skuad Garuda di leg kedua melawan Taiwan adalah strategi pertandingan yang menjadi urusan pelatih. Menurut Kusnaeni, Shin Tae Yong harus menyiapkan pemain untuk menghadapi kemungkinan perubahan strategi yang akan ditampilkan Taiwan di pertandingan kedua.
Di leg pertama Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan 2-1 atas Taiwan. Gol pertama dicetak Ramai Rumakiek di menit ke-18, kemudian disusul Evan Dimas Darmono di menit 51. Satu gol Taiwan dibuat Heng Pin Hsu di injury time babak kedua.
Selain dua pekerjaan rumah yang harus dibenahi, Timnas Indonesia disebut Kusnaeni juga harus mengantisipasi serangan balik dari Tawian yang dianggap cukup berbahaya. Salah satunya dengan tetap bermain disiplin dan konsentrasi sejak awal pertandingan.
"Strateginya tetap bermain serapih di leg pertama. Tiga pemain belakang ditambah center tetap disiplin untuk men-cover serangan balik lawan. Strategi kedua, pemain kita harus sabar, karena bukan cuma kita yang butuh gol, tapi Taiwan juga. Kalau mereka main bertahan ya pancing saja terus, karena toh mereka juga butuh gol. Ini harus disikapi pelatih untuk permainan berbeda dari Taiwan," ujar Kusnaeni.
Sementara itu terkait rotasi permainan di leg kedua, Kusnaeni menyebut Shin Tae Yong tidak perlu membuat perubahan komposisi pemain yang radikal. Sebab, apa yang sudah ditunjukkan di leg pertama menurutnya sudah cukup rapih.
Hanya saja kreativitas untuk mencetak gol masih kurang sehingga dibutuhkan amunisi tambahan di lini gedor Timnas Indonesia untuk leg kedua. Di posisi gelandang, masuknya Syahrian Abimanyu disebut bisa membuat permainan jadi lebih hidup dan bola jadi lebih cepat mengalir.
Selanjutnya, lanjut Kusnaeni, tinggal bagaimana strategi pelatih untuk mengatur rotasi supaya tidak membuat perubahan komposisi yang terlalu banyak.
"Jadi butuh pemain depan yang bisa bongkar pertahanan lawan yang punya set piece bagus. Egy kemarin main bagus, tapi Irfan Jaya yang menurut saya kurang dan bisa diganti Yabes Roni atau Witan [Sulaeman] yang sudah bisa main. Ini soal pilihan-pilihan yang tidak membutuhkan perubahan besar. Menurut saya Timnas Indonesia bisa menang karena kita ada di atas lawan, kemarin kecolongan saja," ungkap Kusnaeni.
(ttf/har)