Ketua PBSI Larang Pegang Handphone Sebelum Juara Thomas Cup

CNN Indonesia
Kamis, 21 Okt 2021 19:10 WIB
Ketua PBSI Agung Firman Sampurna melarang pemain dan pelatih memegang handphone sebelum juara Thomas Cup saat ramai isu bendera Indonesia tak boleh dikibarkan.
Tim Thomas Cup Indonesia sempat dilarang memegang handphone. (AP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna mengaku melarang para pemain dan pelatih memegang handphone atau telepon seluler sebelum juara Thomas Cup 2020 (2021) saat ramai isu bendera Indonesia tak boleh dikibarkan karena sanksi dari Badan Anti Doping Internasional (WADA).

Agung mengaku sudah mengetahui sanksi bendera Indonesia tak bisa berkibar di Thomas Cup 2020 jika meraih gelar juara sebelum babak semifinal. Agung mengetahui kabar itu dari biro hubungan internasional PBSI.

Tak ingin fokus dan sisi emosional pemain terganggu, Agung memerintahkan tim Indonesia di Thomas Cup 2020 tidak memegang handphone karena takut terganggu kabar larangan bendera Merah Putih berkibar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu saya minta teman-teman yang berlaga di Thomas Cup untuk tidak pegang handphone. Tidak ada gunanya handphone dilihat-lihat. Fokus pada pertandingan saja," kata Agung saat wawancara pada Kamis (21/10).

"Kita menambah coach. Irwansyah kami kerahkan di situ untuk secara khusus dipantau dari Indonesia. Tidak usah dipegang-pegang [handphone], pokoknya apapun yang terjadi seperti itu," ujar Agung menambahkan.

Agung mengatakan persoalan larangan pengibaran bendera Indonesia akibat sanksi dari WADA untuk Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) tak boleh mengganggu pemain.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

"Jangan bicara pengibaran bendera. Walau merah putih tidak berkibar di situ, bendera merah putih tetap berkibar di hati kita," ujar pria yang juga menjabat Ketua BPK RI tersebut.

Sanksi WADA kepada LADI jatuh per 7 Oktober 2021. Sanksi itu muncul setelah WADA mengultimatum LADI selama 21 hari untuk memberi klarifikasi terkait pelanggaran kepatuhan pemenuhan jumlah sampel doping.

Setelah surat pertama dilayangkan pada 15 September 2021, LADI tak membalas surat tersebut hingga 6 Oktober. Karenanya WADA menjatuhkan sanksi tegas dengan ancaman yang serius.

Selain ada ancaman tak boleh mengibarkan bendera Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia juga bisa dilarang. Indonesia pun terancam tak bisa menjadi tuan rumah ajang regional, kontinental, dan internasional.

[Gambas:Video CNN]

(har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER