Pemain Ungkap Satu Musuh Besar Timnas U-23 Lawan Australia

CNN Indonesia
Kamis, 28 Okt 2021 19:31 WIB
Permainan Timnas Indonesia U-23 tak berkembang saat melawan Australia U-23. (HUMAS PSSI/HUMAS PSSI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemain Timnas Indonesia U-23, Subhan Fajri, mengungkap satu musuh besar dalam permainan skuad Garuda Muda melawan timnas Australia U-23.

Timnas U-23 menelan kekalahan 2-3 pada laga pertama kualifikasi Piala Asia U-23 2022. Tak hanya kalah, anak asuh Shin Tae Yong tampak tak bisa mengembangkan pola permainan. Justru Australia U-23 yang mendominasi permainan dan terus menekan Bagus Kahfi cs sejak babak pertama.

Menurut Subhan, ada sebuah kesalahan besar yang membuat Tim Merah Putih gagal menjalankan skema permainan dengan tepat untuk melawan Australia U-23.

"Kita kemarin terlalu banyak main bola atas, mungkin anak-anak juga kurang konsentrasi untuk pertandingan pertama," terang Subhan.

"Jadi pertandingan kedua nanti mungkin kita akan perbaiki satu dua passing di kaki lebih akurat lagi," sambungnya seperti dikutip dari akun YouTube PSSI.

Dalam statistik akhir pertandingan, Timnas Indonesia U-23 hanya menguasai bola sebanyak 28 persen. Jumlah operan Timnas U-23 hanya 288 dengan akurasi 72 persen, sementara Australia melakukan 601 operan dengan tingkat keakuratan mencapai 90 persen.

Australia U-23 sudah memberi tekanan sejak menit awal yang menghasilkan penalti pada menit keempat. Setelah Ernando Ari Sutaryadi berhasil menggagalkan eksekusi penalti Patrick Wood, Australia terus membangun serangan.

Skuad berjuluk Olyroos yang dilatih Trevor Morgan berada di atas angin dan mencetak dua gol lebih dulu melalui Marc Tokich dan Wood.

Indonesia dan Australia sempat saling membalas gol melalui Witan Sulaeman dan Jacob Italiano, sebelum Taufik Hidayat memanfaatkan peluang di muka gawang Australia U-23.

Kalah pada pertemuan pertama, Timnas Indonesia masih punya peluang lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2022 dengan syarat menang atas Australia dalam laga kedua di Stadion Republican Central, Dushanbe, Tajikistan, Jumat (29/10).



(nva/ptr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK