Tottenham vs Man Utd: Cerita Usang Berulang?
Ada cerita usang setiap Ole Gunnar Solskjaer diisukan bakal dipecat Manchester United. Apakah kisah itu terulang saat Man Utd bentrok dengan Tottenham Hotspur?
Pertandingan pekan ke-10 Liga Inggris 2021/2022 ini akan berlangsung di Stadion Tottenham Hotspur, Sabtu (30/10) malam. Duel ini disebut-sebut sebagai satu dari tiga rangkaian laga yang akan menentukan nasib Solskjaer di Carrington.
Saat diperkenalkan sebagai caretaker pelatih menggantikan Jose Mourinho pada 19 Desember 2018, lelaki Norwegia ini dipuja-puji. The Baby Faced Assassin pun langsung mempersembahkan 12 laga tanpa kekalahan.
Solskjaer dianggap sebagai titisan Sir Alex Ferguson yang 27 tahun menangani The Red Devils. Lelaki 48 tahun ini diyakini bisa membangkitkan Man Utd yang kali terakhir menjuarai kompetisi pada musim 2012/2013.
Namun Solskjaer dicerca habis-habisan pada akhir musim. Marcus Rashford dan kawan-kawan tak menang dalam lima laga akhir musim. Benih agar Solskjaer diganti pelatih berpengalaman di Man Utd mulai tumbuh.
Glazer Bersaudara sebagai pemilik saham mayoritas klub pasang badan. Solskjaer diberi waktu untuk mengembangkan filosofi sepak bolanya di Old Trafford.
Benar saja, Man Utd tampil meyakinkan pada pra musim 2019/2020. Man Utd menang lima kali dan hanya sekali imbang dari enam laga. Mereka melesakkan 12 gol dan hanya sekali kebobolan.
Sayang penampilan performa di kompetisi jeblok. Usai menang 4-0 atas Chelsea dalam laga pembuka musim 2019/2020, mereka hanya menang dua kali dan tiga kali kalah dalam sembilan laga setelahnya.
Kekalahan 0-1 dari Newcastle United pada 6 Oktober 2019 membuat desakan agar Solskjaer mundur menggema. Pelatih yang dulunya merupakan sosok striker ini dinilai telah gagal mengembalikan harkat klub.
Dapat tekanan begitu besar, Solskjaer membalasnya dengan performa meyakinkan. Man Utd meraih delapan kemenangan dari sembilan pertandingan. Nada sumbang pun terbungkam dengan sendirinya.
Masalahnya Man Utd tampil angin-anginan. Tak stabil. Fan pun kesal. Amarah yang terakumulasi sejak akhir musim 2018/2019 terlampiaskan setelah kalah dari Liverpool dan Burnley lantas ditahan Wolverhampton Wanderers.
Sekali lagi tekanan agar Solskjaer dipecat atau mundur secara terhormat menggelegak.
Pengoleksi 126 gol dari 366 bersama Man Utd pada periode 1996 hingga 2007 ini kembali bangkit dari tekanan. Man Utd tak kalah dalam 14 laga beruntun atau hingga akhir musim. Peringkat ketiga, zona Liga Champions, diraih.
Musim berikutnya, 2020/2021, Solskjaer mengawali liga dengan buruk. Harry Maguire dan kawan-kawan hanya dua kali menang dari enam laga. Dampaknya, petisi #OleOut menggema di media sosial.
Dan, sekali lagi, tekanan fan ini membuat kinerja otak Solskjaer moncer. Man Utd tak kalah dalam 13 laga beruntun. Bahkan tim peraih 20 gelar Liga Inggris ini menempati posisi runner-up.
Baca lanjutan analisis Tottenham vs Man Utd di halaman kedua >>>