Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, menilai Manchester United adalah kesebelasan yang membingungkan karena dalam 90 menit bisa mengubah permainan.
Gasperini dan anak asuhnya sudah merasakan bagaimana gaya main Man Utd pada matchday kedua Liga Champions.
Dalam laga tersebut Atalanta unggul 2-0 pada babak pertama berkat gol Mario Pasalic dan Merih Demiral. Angan-angan meraih tiga poin buyar lantaran Man Utd mencetak tiga gol balasan pada babak kedua melalui Marcus Rashford, Harry Maguire, dan Cristiano Ronaldo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami harus menerjemahkan pertandingan dengan bagus. Mereka suka melakukan sesuatu yang aneh tetapi kemudian mereka bisa bermain begitu bagus," kata Gasperini.
"Mereka memiliki banyak pemain dan pilihan. Mereka mencari keseimbangan tetapi mereka adalah tim kelas dunia," sambung mantan pelatih Inter Milan itu dikutip dari situs resmi UEFA.
Kekalahan pada matchday ketiga menjadi modal pelecut semangat bagi pemain Atalanta, Duvan Zapata. Pemain asal Kolombia itu menargetkan bisa meraih kemenangan dalam laga kandang di Stadion Atleti Azzurri D'Italia.
"Kami merasa sedikit sakit dan kewalahan dengan hasilnya [di matchday ketiga]. Tetapi ada hal baik karena kami memiliki peluang lain besok. Jika kami ingin maju, maka harus meraih hasil positif. Kami berharap ada atmosfer yang lua bisa untuk membantu kami memenangkan pertandingan," tuturnya.
Atalanta saat ini menempati peringkat ketiga di Grup E. Selain kalah dari Man Utd, skuad berjuluk La Dea itu meraih satu kemenangan melawan Young Boys dan satu kali seri menghadapi Villarreal pada paruh pertama laga fase grup Liga Champions.
Poin Atalanta sama seperti Villarreal dan terpaut dua angka dari Man Utd yang sudah mengoleksi dua kemenangan.
Dengan tiga laga sisa, seluruh penghuni Grup E masih memiliki peluang melaju ke babak selanjutnya termasuk Young Boys yang mengalahkan Man Utd pada matchday pertama.