Pesaing Valentino Rossi di MotoGP lainnya yaitu Max Biaggi juga memiliki kenangan tersendiri dengan pemilik nomor start 46 itu.
"Kita tak pernah berpura-pura menjadi teman baik di dalam maupun luar trek. Meski begitu, kami punya salah satu rivalitas terindah dalam sejarah dunia balap motor," ucap Max Biaggi dikutip dari La Gazzetta Dello Sport.
Biaggi juga mengatakan Rossi tidak perlu bersedih karena usai pensiun dia pasti akan terlibat dalam proyek-proyek besar di MotoGP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski tanpamu dunia balap motor akan merasa kehilangan. Namun, ketahuilah Anda bisa melakukan begitu banyak hal yang sebelumnya tak bisa Anda lakukan. Percayalah padaku, semua tak terlalu buruk. Jalani hidupmu dengan baik, Vale," kata Biaggi.
Sebelumnya, Biaggi mengaku sangat bersedih lantaran tak menyangka The Doctor bakal pensiun dari MotoGP.
"Punya rival seperti Valentino memberikan nilai lebih pada masa-masa ketika saya mampu mengalahkannya, dan begitu pula sebaliknya, punya rival seperti saya juga meningkatkan nilai pada kemenangan-kemenangannya," kata Biaggi.
"Rivalitas di antara rider-rider Italia sangat dirasakan penggemar, namun semua rival Vale pada umumnya berkontribusi dalam membentuk kariernya. Kini Vale pensiun, bagian dari diri saya juga pensiun bersamanya. Saya merasa sedih.
Sementara itu, mantan pembalap MotoGP lainnya yakni Loris Capirossi juga tidak bisa melupakan kenangan persaingannya dengan Rossi dan Max Biaggi.
"Persaingan kami selalu sangat berada di atas segalanya. Kami semua selalu mengedepankan respek satu sama lain. Di masa-masa 500cc itu kami bertiga: saya, Rossi, dan Max (Biaggi) sering naik podium ", ucap Capirossi dikutip dari La Gazzetta dello Sport.
"Mereka memberikan emosi yang luar biasa kepada para penggemar, seringkali di halaman berita olahraga diulas secara khusus untuk duel kami di trek. Itu adalah tahun-tahun emas balap motor Italia," kata Capirossi menambahkan.
Capirossi dan Rossi pernah sama-sama menunggang Ducati pada 2011. Namun, itu menjadi tahun yang sulit bagi keduanya dengan Capirossi kemudian memutuskan pensiun dari MotoGP.
"Saya datang dari Suzuki, dia dari Yamaha, mungkin kami berdua berharap menemukan sesuatu yang lebih baik. Menurut saya dia akan meninggalkan kekosongan besar untuk karakter dia di MotoGP," kata Capirossi.
"Dia benar-benar melakukan banyak hal untuk olahraga ini, dia membuatnya lebih baik, dia membawa penggemar yang tidak akan pernah melihat motornya, memperluas rentang dari 10 hingga 80 tahun. Kami akan sangat merindukan ketidakhadirannya, karena dia membuat sejarah di dunia olahraga kami. Dan dia akan selalu menjadi legenda."
Mantan pembalap MotoGP Casey Stoner yang juga hadir di paddock MotoGP Valencia juga punya kenangan tersendiri bersama Rossi.
"Saya tidak pernah menganggap Valentino sebagai lawan yang harus saya kalahkan, karena tidak ada yang saya lihat sebagai saingan," kata Stoner dikutip dari Corsedimoto.
Namun, seiring berjalannya waktu, Stoner menyadari Rossi sulit dikalahkan. Persaingan keduanya pun semakin panas.
"Saya sangat menaruh respek kepadanya. Saat itu saya pikir dia adalah seseorang yang hampir mustahil untuk dikalahkan. Tapi, ketika Valentino menyadari saya berbahaya, dia mulai membuat masalah, dengan media atau di sirkuit," ucap Stoner.
"Saya tidak terbiasa dan saya menuduhnya. Semua orang mengatakan dia mengalahkan saya pada 2008, tetapi orang-orang lupa poin yang mereka hilangkan hingga pertengahan musim. Dan di Laguna Seca Valentino menunjukkan siapa dia sebenarnya. Saya tidak mungkin menyalipnya, jika saya menyentuh seseorang dan memindahkannya, saya merasa bersalah. Itu adalah bagian bodoh dari karakter saya, tapi itulah yang membuat saya bisa tidur di malam hari."
Stoner pun berharap bisa pergi makan malam bersama Rossi pada suatu saat nanti.
"Sekarang dia berhenti, dia akan menjadi seorang ayah, dia punya tim. Kini dia berdamai dengan dirinya sendiri. Dan saya berharap bisa pergi makan malam bersamanya untuk memberi tahu kami dari sudut pandang kami, apa tantangan kami," ucap Stoner.