Konsentrasi Pertahanan
"Selanjutnya yang tidak kalah menonjol adalah faktor konsentrasi. Main bola ya dua kali 45 plus tambahan waktu. Selama menit masih berjalan tidak boleh ada kelengahan. Kemarin kelemahannya hanya sekali itu saja dan gol," ujar Kusnaeni.
Secara umum, kata Kusnaeni, pertahanan Timnas Indonesia main bagus. Terutama sekali saat Elkan Baggott masih bermain. Sayang begitu pemain Ipswich Town itu diganti karena cedera, koordinasi langsung berubah cukup banyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fachruddin yang sebelumnya membayangi Baggott dari sisi belakang dan melakukan sapu bersih saat bola lewat, tak berjalan saat Igbonefo masuk. Dalam hal ini Shin seperti tidak menyiapkan Fachruddin dan Igbonefo main bersama.
Penyelesaian Akhir
Pada babak pertama melawan Afghanistan Timnas Indonesia memiliki tiga peluang. Sayang ketiga peluang itu tak ada yang tepat sasaran saat dieksekusi. Witan hingga Dedik sama-sama gagal menjadi 'pembunuh' di depan kotak penalti lawan.
Dalam analisis Kusnaeni, Timnas Indonesia memang kekurangan sosok penyerang murni atau pemain dengan karakter nomor sembilan. Dari daftar pemain yang dipanggil hanya Ezra yang memiliki karakter itu. Namun, Ezra belum siap tampil 90 menit.
"Kita bisa pegang bola, tetapi putar-putar di belakang. Kita tidak bisa build up karena di-pressing. Masuknya Ezra sedikit banyak memberi dampak, yang itu ditunjukkan dengan bisa melepas tembakan dari situasi sempit," ucap Kusnaeni.
Pergantian Kunci
Pergantian pemain yang biasanya jadi senjata kunci untuk mengubah situasi deadlock, tak bisa dilakukan Shin. Mengganti Evan Dimas, Egy Maulana Vikri, Dedik Setiawan, dan Elkan Baggott dengan I Kadek Agung, Irfan Jaya, Ezra, dan Igbonefo, tak bertuah.
Hanya Ezra yang relatif memberikan dampak signifikan. Menurut Kusnaeni, pergantian pemain yang dilakukan Shin belum bisa optimal karena memang sumber daya pemain yang ada tidak mencukupi. Pemain yang diganti tak lebih baik atau punya kualitas setara.
"Memang harus diakui keinginan Shin Tae Yong menambah pemain itu sesuatu yang kalau dari sisi teknis sepak bolanya, masuk akal. Karena kelihatan saat Shin melakukan perubahan materi pemain ga naikin level permainan," ucap Kusnaeni.
(jun)