Jejak Dokter Gadungan, 11 Tahun Tipu Sepak Bola Indonesia

CNN Indonesia
Sabtu, 04 Des 2021 07:05 WIB
Sepak bola Indonesia ditipu dokter gadungan selama 11 tahun. Sejumlah klub, operator liga hingga federasi PSSI pun tertipu.
Ilustrasi dokter. (iStock)

Selama 11 tahun malang melintang bersama klub profesional Indonesia, tidak ada yang menyadari Elwizan Aminudin adalah gadungan. Kedoknya terbongkar setelah ada dokter di Twitter yang berkicau.

Pengguna akun @igbalamin89 menyebut Elwizan Aminudin sebagai dokter gadungan. Akun itu juga menyebut Aminudin tak terdaftar di Ikatan Dokter Indonesia (IDI), juga di Kolegium Kedokteran Indonesia (KKI).

Setelah kicauan tersebut viral, PT Liga Indonesia Baru melakukan penyelidikan, dan hasilnya positif. Aminudin terbukti memalsukan ijazah Ilmu Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter PSIS Semarang yang juga mantan dokter Timnas Indonesia, Alfan Nur Asyhar, prihatin klub sepak bola Indonesia dan PSSI bisa kecolongan. Karenanya ia berharap hal ini diusut tuntas.

"Proses hukum saya rasa harus dilanjutkan sebagai efek jera dan jangan sampai terulang oleh oknum siapapun. PSS Sleman ataupun FK USK adalah garda terdepan untuk meneruskan hal ini ke ranah hukum," kata Alfan.

Pasalnya, penipuan yang dilakukan dokter gadungan ini bukan perkara sepele. Ini merupakan kejahatan besar di bidang kesehatan dan olahraga yang terkait dengan prestasi sepak bola Indonesia.

Banner Testimoni

"Posisi dokter tim itu sangat vital. Dokter tim bertanggung jawab tentang illness dan injury, penanganan yang tepat dan cepat saat cedera di lapangan agar pemain bisa selamat dari hal-hal yang fatal, mengatur gizi pemain, manajemen sistem medis klub, da lain sebagainya," kata Alfan kepada CNNIndonesia.com.

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita mengakui ada yang salah dengan sistem verifikasi di operator. Karenanya temuan ini jadi pelajaran agar tak terulang.

"Selama ini proses verifikasi ada di klub. Semua verifikasi tentang dokter tim ada di klub, bukan di PT LIB. Ini jadi pelajaran buat kita. Kami akan jadikan ini momen untuk berbenah," ucap Lukita.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pun menyayangkan hal ini bisa menimpa sepak bola Indonesia. Karenanya Iriawan akan melakukan penerapan lebih tegas dalam perekrutan dokter Timnas Indonesia.

"2018 itu [saat Elwizan Aminudin di Timnas U-19] bukan zaman kepengurusan saya. Walau demikian saya sangat menyesalkan ulah oknum seperti ini. Sangat merugikan tim," kata Iriawan pada Jumat (3/12).

(abd/har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER