Suporter tetaplah suporter yang ingin tim kesayangannya bermain bagus dan menjadi juara, meski permainan tim tersebut amburadul.
Sementara Timnas Indonesia punya Shin Tae Yong sebagai pelatih. Dengan label pelatih kelas Piala Dunia, Shin paham betul di mana level pemain-pemain yang ia panggil untuk Piala AFF.
Lihat Juga : |
Jika sebelumnya Shin menggunakan formasi 4-3-3, 4-2-2-2, atau 4-1-4-1, melawan Vietnam ada opsi lain yang diambil mantan gelandang timnas Korea Selatan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agaknya Shin memilih tidak kebobolan daripada harus bermain menyerang dan kemudian gagal meraih poin.
Perhitungan Shin tersebut kemudian diejawantahkan dengan menaruh tiga bek tengah dalam formasi 5-4-1.
"Memang kami menggunakan tiga bek dengan sengaja, karena pemain Vietnam nomor 19 [Quang Hai] dan 10 [Chong Puong] sangat baik," kata Shin dalam konferensi pers usai laga.
Faktor lain yang membuat Timnas Indonesia harus bermain dengan tiga bek, seperti yang diakui Shin, adalah ketiadaan Elkan Baggott yang harus menjalani karantina.
Shin sudah mengetahui kekuatan Vietnam setelah pertemuan di Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Juni lalu yang berakhir dengan pesta gol di kubu lawan.
![]() |
Dengan mengukur kemampuan lawan dan anak didiknya, Shin tak ingin lagi merasakan kekalahan telak. Alhasil main bertahan jadi pilihan.
Perjudian Shin dengan tembok rapat di belakang, meski membuat dongkol fan Timnas Indonesia, setidaknya menghasilkan poin dan posisi di puncak klasemen Grup B belum tergeser.
Lalu bagaimana nasib Timnas di Piala AFF 2021 kelak? Masih ada pertandingan melawan Malaysia sebagai laga penutup grup yang akan menentukan langkah kedua rival.
Vietnam yang menghadapi Kamboja di laga terakhir punya kans besar mengemas kemenangan dan merebut satu tiket ke semifinal, sehingga satu tiket lagi diburu Indonesia dan Malaysia.
Dengan kebutuhan mendulang satu poin untuk lolos ke semifinal, bukan tak mungkin Shin bakal kembali menerapkan permainan bertahan saat melawan Malaysia.
Jika Indonesia kembali gagal maju ke semifinal seperti tiga tahun lalu dan belum bisa menuntaskan penasaran jadi juara Piala AFF, ada kemungkinan kualitas tim Shin masih di bawah negara-negara tetangga.
Lagi pula tim nasional adalah cermin nyata dari kompetisi dan sejauh ini liga sepak bola di Indonesia belum ada perubahan berarti dan masih berkutat dengan banyak penyakit lama yang belum sembuh hingga kini.
(har)