Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Indonesia bermain imbang tanpa gol lawan Vietnam di laga Piala AFF, Rabu (15/12). Berikut sejumlah kekurangan Skuad Garuda yang masih tampak dalam laga tersebut.
Timnas Indonesia dinilai berhasil saat merebut hasil imbang tanpa gol dalam laga lawan Vietnam. Di duel tersebut, Timnas Indonesia bermain defensif sehingga Vietnam kehilangan akal untuk mencari cara mencetak gol.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong pun mengaku puas dengan torehan satu poin dari laga tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski terbilang puas, masih ada sejumlah kekurangan yang wajib diperbaiki oleh Timnas Indonesia bila kembali memainkan pola defensif.
Berikut kekurangan Timnas Indonesia saat bermain defensif lawan Vietnam:
1. Tidak Ada Ancaman Serangan Balik
Sebagai tim yang menganut pola defensif, bakal lebih baik bila memasukkan skema rancangan serangan balik yang matang. Hal ini demi melengkapi pola bertahan sekaligus menghadirkan ancaman psikologis bagi pemain-pemain lawan agar tak leluasa menekan.
Timnas Indonesia gagal mengatur skema serangan balik yang baik di laga lawan Vietnam. Hal tersebut bisa dilihat dari ketiadaan tembakan yang dilakukan oleh pemain-pemain Timnas Indonesia sepanjang laga.
Dengan nihil ancaman dari Timnas Indonesia, pemain-pemain Vietnam lebih leluasa menekan dan bergerak di daerah pertahanan Indonesia.
Kehadiran Witan Sulaeman dan Irfan Jaya tidak bisa dioptimalkan dengan baik.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>
2. Tak Ada Pemain yang Atur Ritme
Kesulitan Timnas Indonesia melancarkan serangan balik tak lepas dari ketiadaan pemain yang bisa mengatur ritme dan mendistribusikan bola dengan cakap, baik itu lewat umpan panjang akurat ataupun mengatur serangan lewat umpan pendek.
Alhasil, ketika pemain Timnas Indonesia mampu merebut bola di daerah pertahanan, mereka kesulitan untuk lepas dari pressing kuat yang langsung dilancarkan oleh Vietnam. Kondisi tersebut membuat Vietnam bisa dengan mudah merebut kembali bola yang sempat hilang.
Situasi agak sedikit berubah ketika Evan Dimas masuk di babak kedua, namun Timnas Indonesia tetap butuh banyak pemain yang jeli melihat situasi pertandingan.
Ezra Walian sudah beberapa kali berusaha keras menahan bola tetapi kemudian minim bantuan pemain yang membuka ruang sehingga Timnas Indonesia tak bisa menyusun serangan.
3. Banyak Pelanggaran
Dengan menerapkan strategi defensif, satu hal yang sulit dihindari adalah jumlah pelanggaran yang dilakukan.
Pada laga lawan Vietnam, Timnas Indonesia masih melakukan sejumlah pelanggaran yang sejatinya tidak bertujuan untuk mencegah hal lebih buruk.
Hal-hal tersebut patut untuk lebih dihindari di laga-laga berikutnya. Semakin sering bola beredar di daerah pertahanan, tentu bakal meningkatkan risiko lebih besar jika sering melakukan pelanggaran.
Timnas Indonesia bermain bagus dan tidak membiarkan pemain-pemain Vietnam melepaskan tembakan di kotak penalti.
Namun, antisipasi ancaman dari lini kedua alias tendangan jarak jauh masih minim dilakukan. Pemain-pemain Vietnam beberapa kali bisa melepaskan tembakan jarak jauh dari posisi terbuka.
Keberuntungan bagi Timnas Indonesia, eksekusi pemain Vietnam terbilang buruk karena tidak ada tembakan jarak jauh mereka yang mengancam gawang Indonesia dengan serius.
4. Antisipasi Lini Kedua Masih Kurang
Timnas Indonesia bermain bagus dan tidak membiarkan pemain-pemain Vietnam melepaskan tembakan di kotak penalti.
Namun, antisipasi ancaman dari lini kedua alias tendangan jarak jauh masih minim dilakukan. Pemain-pemain Vietnam beberapa kali bisa melepaskan tembakan jarak jauh dari posisi terbuka.
Keberuntungan bagi Timnas Indonesia, eksekusi pemain Vietnam terbilang buruk karena tidak ada tembakan jarak jauh mereka yang mengancam gawang Indonesia dengan serius.
[Gambas:Video CNN]