ANALISIS

Seperti Rindu dan Dendam, Malaysia Harus 'Ditumpas'

Abdul Susila | CNN Indonesia
Minggu, 19 Des 2021 07:12 WIB
Timnas Indonesia rindu gelar Piala AFF. Dan, salah satu upaya menuju ke sana harus mengalahkan tim rival Malaysia sekaligus menuntaskan dendam.
Timnas Malaysia wajib menang demi tiket lolos ke semifinal Piala AFF 2020 (2021). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

"Shin Tae Yong sokoguru (master class) dalam hal bertahan," kata komentator pertandingan Vietnam versus Indonesia pada Rabu (15/12) malam. Keberhasilan Timnas Indonesia menahan Vietnam dengan skor kacamata, sekali lagi jadi pembuktian kualitas Shin.

Saat tampil di Piala Dunia 2018, Shin menunjukkan kelasnya. Berhadapan dengan Jerman yang adalah juara bertahan, tim asuhan Shin tampil solid dan rapi. Gempuran Jerman bisa dikendalikan dan serangan balik mereka mematikan.

Saat melawan Vietnam, perihal bertahan menonjol sedangkan serangan balik negatif. Ini kontras dengan penampilan saat melawan Laos dan Kamboja. Dalam dua laga tersebut karakter serangan balik yang cepat dan lugas tergambar cukup jelas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatih Malaysia Tan Cheng Hoe sadar betul dengan hal tersebut. Dalam jumpa pers virtual bersama jurnalis Malaysia, Kamis (16/12), Cheng Hoe menyebut serangan balik Timnas Indonesia mematikan. Ia sedang membangun serum anti-serangan balik tersebut.

Namun Cheng Hoe berpeluang kecele. Selama 2021, sejak pertandingan melawan Taiwan dalam play off Kualifikasi Piala Asia 2023, Shin menerapkan skema, formasi, strategi yang berbeda. Hanya karakter mainnya yang sama: ngotot.

Saat melawan Taiwan Shin menggunakan formasi 4-1-4-1 dengan Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan sebagai playmakers. Adapun saat melawan Afghanistan berubah menjadi 4-3-3, dengan Irianto sebagai kunci meredam agresivitas lawan.

Shin Tae Yong di memberi instruksi di tengah-tengah pemain. (CNNIndonesia/Abdul Susila)Shin Tae Yong di memberi instruksi di tengah-tengah pemain. (CNNIndonesia/Abdul Susila)

Kemudian Shin menerapkan false nine ketika jumpa Myanmar. Dalam laga tersebut ditempatkan sebagai ujung tombak, tetapi dalam prakteknya menjadi winger dan pengumpan. Tugas ujung tombak malah diberikan ke lini kedua, utamanya gelandang.

Di Piala AFF 2020, saat melawan Kamboja dan Laos, Shin membuat gebrakan dalam susunan pemain. Pelatih asal Korea Selatan ini seperti meminta pemain untuk bermain bebas; yang penting menang, saat sudah unggul di atas dua gol.

Lantas saat melawan Vietnam, Shin menggunakan formasi 3-5-1. Tiga bek dipasang sekaligus untuk meredam soliditas dan agresivitas The Golden Warriors. Walau tampil negatif; parkir bus; bertahan total, satu poin berhasil diraih.

Berkaca dari tujuh pertandingan di atas, tak termasuk laga uji coba melawan Antalyaspor, Shin kemungkinan menurunkan gaya main yang berbeda lagi. Bisa saja formasinya 4-4-2, 4-3-3, atau 4-1-4-1, tetapi praktiknya bisa sama sekali tak terduga.

Yang tak kalah penting dari strategi dan instruksi, adalah juga menjaga emosi dan psikologi. Ini karena duel Indonesia kontra Malaysia merupakan salah satu rivalitas paling ditunggu, selain Vietnam konta Thailand, di ASEAN.

Dalam beberapa kesempatan, pemain Timnas Indonesia tak bisa menjaga emosi dan psikologi, sehingga tampil provokatif. Hasilnya bukan malah membungkam, malah sebaliknya terbungkam. Karenanya soal dendam ini harus pula dikelola Shin Tae Yong.

(jun)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER