TESTIMONI

Ponaryo Astaman: Bima Sakti dan Gol Spektakuler Piala Asia

Ponaryo Astaman | CNN Indonesia
Rabu, 22 Des 2021 19:01 WIB
Ponaryo Astaman menceritakan perjalanan kariernya di sepak bola yang terinspirasi Bima Sakti hingga cetak gol spektakuler di Piala Asia 2004.
Ponaryo Astaman punya kenangan indah di Piala AFF 2004. (AP/Tertius Pickard)

Banyak kenangan indah saya di klub dan juga Timnas Indonesia. Momen terbaik saya di skuad Garuda adalah saat turun di Piala Asia 2004 dan 2007.

Timnas Indonesia punya modal bagus di Piala Asia 2004 ketika berhasil menang 2-1 di laga perdana lawan Qatar. Gol pertama Indonesia dicetak Budi Sudarsono dan saya bikin gol kedua.

Sebenarnya gol tersebut tidak terencana dan lebih ke feeling seorang pemain. Setelah sukses merebut bola liar dari tengah lapangan, saya memutuskan untuk membawa bola mendekati kotak penalti dan melepaskan tembakan sekeras mungkin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kiper Qatar sempat menepis bola, namun bola tetap melaju kencang dan lebih dulu menghantam mistar sebelum memantul ke dalam dan membuat Indonesia unggul 2-0.

Kegembiraan cetak gol internasional tak bisa diungkapkan dengan kata-kata dan merupakan momen yang tak akan terlupakan dalam hidup saya.

Sayang modal bagus di laga perdana tidak berlanjut. Kami dicukur China 0-5 di laga kedua dan kembali takluk dari Bahrain 1-3 di partai pamungkas. Kami pun gagal mengukir sejarah untuk lolos perempat final.

Di Piala Asia 2007, kami mencoba berjuang untuk mewujudkan mimpi yang belum terlunasi. Asa lolos ke fase gugur membumbung tinggi karena Indonesia jadi tuan rumah babak penyisihan Grup D.

Bahrain's Mohamed Salmeen brings down Indonesia's Ponaryo Astaman (11) during their Asian Cup soccer match in Jinan, in China's eastern Shandong province, Sunday, July 25, 2004.  (AP Photo/Greg Baker)Ponaryo Astaman salah satu gelandang terbaik Indonesia. (AP Photo/Greg Baker)

Yang paling saya ingat adalah atmosfer penonton di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Meski sudah sering mendapat dukungan suporter, tapi suasana di Stadion GBK saat itu berbeda. Saya merinding setiap kali menginjakkan kaki ke stadion di tengah gemuruh suporter Timnas Indonesia.

Tribune di stadion penuh dan menularkan semangat berlipat ganda kepada para pemain. Harapan kami untuk mengukir sejarah kembali terbuka setelah berhasil menang 2-1 atas Bahrain di laga pertama.

Budi Sudarsono membuat suasana Stadion GBK bergemuruh saat mencetak gol keunggulan untuk Indonesia sebelum disamakan pemain Bahrain, Sayed Mahmood Jalal. Kemudian Bambang Pamungkas kembali membuat Indonesia memimpin 2-1 hingga laga usai.

Sayang, mimpi Indonesia lagi-lagi pupus setelah kalah di dua laga berikutnya. Kami dipaksa menyerah 1-2 dari Arab Saudi serta takluk 0-1 dari Korea Selatan.

Saya juga memiliki beberapa momen indah di Piala AFF, mulai edisi 2004 dan 2008. Sayang kami gagal mempersembahkan gelar juara untuk Indonesia.

Saya berharap, adik-adik kami yang saat ini sedang berjuang di Piala AFF 2020 (2021) bisa mewujudkannya. Dengan fighting spirit yang tinggi, saya rasa bukan tidak mungkin Timnas Indonesia pimpinan Shin Tae Yong bisa meraih gelar juara Piala AFF untuk kali pertama.

(jun/har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER