ANALISIS

Kalau Bisa ke Final, Kenapa Indonesia Harus Berhenti di Semifinal?

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Des 2021 08:40 WIB
Timnas Indonesia memiliki potensi mengalahkan Singapura dalam laga semifinal Piala AFF 2020 dan melangkah ke final guna menyudahi dahaga gelar.
Kemenangan adalah satu-satunya jalan Indonesia ke final Piala AFF 2020. (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Timnas Indonesia gagal mempertahankan keunggulan pada babak pertama dalam laga yang berlangsung 22 Desember. Kendati demikian, kans masih terbuka.

Shin yang menghadirkan peremajaan tim kembali bakal ditantang menampilkan 'keajaiban' pada leg kedua.

Pelatih asal Korea Selatan itu mungkin akan mengambil hikmah dari keputusan-keputusan yang dilakukan pada leg pertama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kualitas pelatih kaliber Piala Dunia macam Shin, tampaknya masalah formasi atau susunan pemain sudah selesai. Saat tulisan ini diketik dan dibaca sebelum pertandingan, bisa jadi Shin sedang atau sudah memberikan instruksi khusus kepada pemain-pemain pilihannya.

Akrab dengan perubahan-perubahan yang mengagetkan dalam daftar susunan pemain, kemungkinan Shin tak lagi banyak mengutak-atik 11 pemain utama.

Nadeo yang sudah tiga kali main bakal mendapat tempat utama. Sementara pemain dengan status 'back' bakal kembali dihuni lima orang.

Singapore's Irfan Fandi (L) controls the ball as Indonesia's Irfan Samaling Kumi (R) watches during the first leg of the AFF Suzuki Cup 2020 football semi-final match between Singapore and Indonesia at the National Stadium in Singapore on December 22, 2021. (Photo by Roslan RAHMAN / AFP)Irfan Jaya (kanan) cocok dengan gaya agresif Shin Tae Yong. (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Penempatan tiga bek tengah serta dua bek di sisi sayap membuat Indonesia bisa main tiga bek saat menyerang dan lima bek dalam bertahan.

Alfeandra Dewangga, Rizky Ridho, dan Fachruddin Wahyudi Aryanto layak kembali mengemban tugas sebagai starter. Sementara Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan agaknya tak tergantikan.

Tiga hingga empat gelandang guna menguasai lini tengah juga menjadi opsi yang masuk akal guna meredam pressing Singapura.

Selain Dewangga yang biasa maju menjadi gelandang bertahan, Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya bakal menambah kepadatan lini tengah Indonesia yang bisa merepotkan Singapura.

Witan Sulaeman dan Irfan Jaya punya keunggulan kontribusi dan gaya main yang cocok dengan kehendak Shin. Tetapi Ramai Rumakiek dan Egy Maulana Vikri pun tak pelak menjadi bumbu penyegar dalam kejutan-kejutan Shin.

Terkait pemain depan yang masih miskin gol, keputusan menempatkan Egy sebagai starter bukan pilihan yang tak mungkin dilakukan Shin.

Kecepatan dan kerja sama yang terbukti pada gol Witan di leg pertama menunjukkan Indonesia harus main dengan standar tinggi ketika memainkan gaya tersebut guna meraih hasil apik.

Permainan kaki ke kaki yang lancar dan pemanfaatan akan kecepatan bakal membuat Singapura berabe.

Ditaksir setelah menjalani lima pertandingan, Timnas Indonesia punya kesanggupan tampil baik.

Yang pasti tak hanya Shin dan pemain Indonesia yang belajar dari leg pertama, Yoshida dan skuad Singapura juga sudah menelaah kekuatan dan kelemahan tim Garuda sehingga antisipasi perlu dilakukan.

Duel intensitas tinggi diprediksi bakal hadir dalam menit-menit leg kedua Indonesia vs Singapura. Kedua kesebelasan punya peluang 50-50, Timnas Indonesia sudah menunjukkan kemampuan main apik pada separuh leg pertama yang bisa jadi terulang dalam sepanjang laga di hari Natal.

Mengutip kata-kata Evan Dimas sebelum pertandingan leg pertama Indonesia vs Singapura, "Satu kata terakhir, tuntaskan!"

(har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER