Jakarta, CNN Indonesia --
Ada pola 30 tahunan yang mengiringi sepak bola Indonesia. Teori siklus dalam ilmu sosiologi ini jadi pertanda positif bagi Timnas Indonesia di final Piala AFF 2020.
Indonesia sebagai sebuah negara, kali pertama meraih gelar juara cabang olahraga sepak bola di kancah internasional pada 1961. Itu tercipta dalam ajang Merdeka Games di Kuala Lumpur, Malaysia.
Gelar itu diraih setelah mengalahkan Malaysia 2-1 pada 13 Agustus. Gelar juara perdana Timnas Indonesia itu diciptakan Bertje Matulapelwa dan kawan-kawan saat diarsiteki Antun 'Toni' Pogacnik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun yang sama Timnas Indonesia juga meraih gelar juara Aga Khan Gold Cup 1961. Pada partai final Garuda Merah Putih melumat Pakistan Railways FC dengan skor 5-0 pada 16 Oktober.
Menariknya gelar Aga Khan ini diraih dengan skuad kombinasi. Dari 18 pemain yang dibawa Pogacnik ke Dhaka, Bangladesh, 10 di antaranya pemain yang juara Merdeka Games, sisanya pemain U-19.
Delapan pemain U-19 ini sebelumnya, yakni pada April 1961 tampil di Piala Asia U-19. Tidak hanya tampil, Ipong Silalahi dan kawan-kawan berhasil meraih gelar juara bersama dengan Burma (kini Myanmar).
 Timnas Indonesia akan melawan Thailand pada final Piala AFF 2020. (AP Photo/Suhaimi Abdullah) |
Usai itu sejumlah gelar diraih, seperti Merdeka Games 1962 dan 1999, King's Cup 1968, Pesta Sukan Cup 1972, Jakarta Anniversary Tournament 1972, juga Indonesia Independence Cup 1987, 2000, dan 2008.
Untuk ajang multi-cabang, Timnas Indonesia punya dua medali emas. Emas pertama diraih pada SEA Games 1989 dan yang kedua pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina.
Dan medali emas sepak bola SEA Games 1991 adalah gelar terakhir di kancah internasional. Dengan kata lain, setelah juara perdana pada 1961, 30 tahun kemudian ada gelar bergengsi lainnya yang dicapai.
[Gambas:Video CNN]
Kini 30 tahun berlalu setelah SEA Games 1991, Timnas Indonesia akan tampil di Piala AFF edisi ke-13. Dalam 12 edisi sebelumnya Timnas Indonesia gagal meraih gelar juara dan hanya jadi runner up lima kali.
Akankah siklus 30 tahun Timnas Indonesia: juara 1961, dilanjutkan juara 1991, berbuah juara pada 2021 di Piala AFF?
Kans sangat terbuka, tetapi Shin Tae Yong dan pasukannya harus berjuang ekstra keras dan hati-hati melawan timnas Thailand yang merupakan tim tersukses dalam sejarah Piala AFF.
Bersambung ke halaman kedua >>>
Dari empat level kejuaraan AFF, Timnas Indonesia hanya belum pernah juara di level senior. Level kejuaraan lainnya: U-16, U-19, dan U-23, sudah diraih dalam satu dekade terakhir.
Pertama juara Piala AFF 2013. Ini menjadi euforia dan dianggap sebagai kebangkitan sepak bola Indonesia setelah 1991. Sayang, usai itu prestasi Timnas tak banyak terkatrol.
Lima tahun berselang, giliran anak-anak U-19 membuat sejarah. Fakhri Husaini berhasil meracik skuad yang stabil hingga menembus babak delapan besar Piala Asia U-16 dan juara Piala AFF U-16 2018.
Setahun berikutnya Indra Sjafri menambah pundi-pundi gelar dengan mengantarkan Indonesia U-23 meraih gelar Piala AFF U-22 2019. Pada partai final Garuda Muda melumat Thailand dengan skor 2-1.
Dengan tiga gelar juara level usia, Timnas Indonesia menatap gelar juara Piala AFF untuk pertama kalinya. Kans melengkapi trofi kejuaraan AFF sangat terbuka karena tiga generasi juara itu berpadu jadi satu.
Dari generasi juara Piala AFF U-23 2019 ada Witan Sulaeman, Asnawi Mangkualam Bahar, Muhammad Riyandi, Rachmat Irianto, dan I Kadek Agung Widnyana. Mereka ini jadi tulang punggung Timnas Indonesia era Shin Tae Yong.
[Gambas:Infografis CNN]
Kemudian dari era juara Piala AFF U-16 2018 tersisa satu nama, yakni kiper Ernando Ari Sutaryadi, dan dari era juara Piala AFF U-19 2013 juga tersisa satu nama yakni Evan Dimas Darmono.
Itu dari generasi juara. Dari generasi yang tampil di Piala Asia level usia jumlahnya lebih banyak. Beberapa di antaranya adalah Egy Maulana Vikri, Hanis Saghara, Syahrian Abimanyu, dan Ryuji Utomo.
Dengan jam terbang para pemain selama satu dekade terakhir, plus sentuhan tangan dingin Shin Tae Yong, meraih gelar juara Piala AFF 2020 (2021) rasanya bukan sebuah hal yang mustahil.
Performa Timnas Indonesia juga meningkat dalam empat pertandingan terakhir. Karakter dan gaya main terlihat menajam saat melawan Taiwan di Play Off Kualifikasi Piala Asia 2023 dan uji coba lawan Afghanistan.
Sebelum bicara gelar juara, Timnas Indonesia harus terlebih dahulu membuktikan bisa tampil digdaya dan stabil saat melawan Thailand. Dengan siklus 30 tahunan dan generasi juara AFF dari tiga era, peluang juara Timnas Indonesia sangat terbuka.
[Gambas:Video CNN]