Timnas Indonesia masih memiliki peluang di final leg kedua Piala AFF 2020 (Piala AFF 2021) yang akan berlangsung di Stadion Nasional, Singapura, pada Sabtu, 1 Januari 2022 mendatang.
Kekalahan di final leg pertama harus bisa menjadi pelajaran bagi Timnas Indonesia untuk tampil lebih baik di leg kedua.
Setidaknya ada beberapa catatan yang harus diperbaiki dari permainan Timnas Indonesia menjelang final leg kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, Timnas Indonesia harus mampu meningkatkan fokus dan kehati-hatian khususnya di 10 menit awal dan akhir permainan.
Sebab, itu adalah menit-menit krusial yang biasanya para pemain Indonesia kehilangan fokus.
Hal ini terbukti saat Indonesia kebobolan pada menit kedua lewat tendangan Chanathip Songkrasin.
Kebobolan cepat ini sontak bakal mengubah strategi yang diinginkan oleh Shin Tae Yong. Sebaliknya, lawan akan semakin percaya diri setelah mampu unggul di menit-menit awal.
Masalah kedua yang harus dibenahi Shin Tae Yong kepada anak asuhnya adalah persoalan akurasi passing.
Dapat dilihat pada pertandingan final leg pertama banyak sekali pemain Indonesia salah melepaskan passing.
![]() |
Kesalahan yang kerap terjadi ini membuat Indonesia sering gagal dalam melancarkan serangan balik cepat yang menjadi andalan Tim Merah Putih.
Sebaliknya, kehilangan bola yang sangat cepat akan memberikan kesempatan bagi lawan untuk mudah melakukan serangan balik kepada Indonesia.
Masalah lain yang harus dibenahi Shin Tae Yong adalah sistem bertahan. Menghadapi Thailand yang kuat dalam permainan kolektif menuntut para pemain Indonesia harus cepat dalam menutup setiap celah di lini pertahanan.
Para pemain Indonesia harus disiplin dan cermat dalam membaca pola serangan Thailand serta harus cepat dalam menutup lawan.
Namun, para pemain Indonesia juga harus lebih tenang dan berusaha untuk menghindari benturan-benturan yang mengakibatkan pelanggaran yang tidak perlu yang membuat Thailand mendapatkan kesempatan menyerang lewat set piece.
Shin Tae Yong juga perlu meningkatkan kekuatan di lini tengah permainan. Shin harus menurunkan pemain-pemain yang kuat dalam penguasaan bola sejak menit pertama, salah satunya Evan Dimas.
Hal ini juga untuk mengurangi masalah mudahnya Indonesia kehilangan bola di lini tengah. Dengan keberadaan Evan di lini tengah juga diharapkan bisa menjaga tempo permainan Indonesia.
Terakhir, Timnas Indonesia harus bermain lebih berani dalam menguasai bola dan tampil habis-habisan sejak peluit pertama dibunyikan.