Penghargaan sebagai Tim Fair Play Team yang diraih Timnas Indonesia di Piala AFF 2021 (2020) menjadi kontroversi.
Gelar tim fair play tersebut jadi sorotan lantaran Skuad Garuda dianggap memiliki banyak pelanggaran dan mengoleksi kartu kuni sepanjang turnamen.
Perdebatan itu jadi perhatian sejumlah media Vietnam. Thethao247 jadi salah satu yang membahas penghargaan tim fair play milik Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia disebut sebagai tim yang banyak melakukan pelanggaran, dengan 143 kali pelanggaran. Jumlah kartu kuning Tim Merah Putih juga terbanyak kedua (13) setelah tim juara Thailand dengan 17 kartu kuning.
![]() |
Membandingkan empat tim semifinalis Piala AFF, tuan rumah Singapura adalah yang paling sedikit melakukan pelanggaran, dengan 82 kali melanggar lawan dan menerima 8 kartu kuning.
Thethao juga menyoroti aksi kapten Asnawi Mangkualam yang mengejek Faris Ramli usai gagal penalti pada leg kedua semifinal. Aksi Asnawi itu dianggap tidak mencerminkan fair play.
Penghargaan tim fair play sendiri disebut sebagai 'hadiah' hiburan bagi runner up Piala AFF. Malaysia juga mendapatkan penghargaan fair play setelah menjadi runner up pada 2018 usai kalah dari Vietnam.
Sementara itu, Bongda24h memberitakan, penghargaan tim fair play ini diputuskan Komite Disiplin AFF mengacu pada Kode Fair Play FIFA. AKan tetapi, dalam aturannya tidak membahas jumlah kartu.
Lihat Juga : |
Sebaliknya, yang dilihat dalam penilaian tim fair play adalah: Semangat fair play, bermain untuk menang dan menerima kekalahan, bermain dalam semangat dan aturan sepak bola, hingga menghormati lawan, rekan setim, wasit, ofisial, dan penonton.
Timnas Indonesia diklaim meraih penghargaan itu karena semangat pantang menyerang di final leg kedua, meski kalah 0-4 pada final pertama.