Pemain Timnas Indonesia Putri, Zahra Muzdalifah, mengaku terinspirasi perjuangan Shalika Aurelia Viandrisa yang dulu dibully dan diremehkan, tapi kini akan bermain di Eropa.
Zahra mengisahkan, dulunya Shaliki memiliki bentuk tubuh yang kurang ideal. Karena itu Shalika seringkali diejek rekan-rekannya dan dominan menjadi pemain cadangan di dalam tim.
"Dia pertama kali serius main sepak bola umur 14 tahun, loh. Bisa dibilang aku lebih awal. Aku dari umur 7 tahun sudah mulai," kata Zahra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cuma karena dia dibully, dikatain gendut, diremehkan, jadi cadangan dan segala macam, dia bangkit dari situ. Aku suka banget motivasi dia," ucap pemain berposisi winger ini menambahkan.
Mantan pemain Persija Putri ini menambahkan, cara bangkit Shalika menjadi inspirasinya. Zahra salut dengan semangat juang yang diperlihatkan Shalika hingga akhirnya dipinang Roma Femminile.
"Aku bisa main greget, main ngotot, sebenarnya dari dia, karena dia defender dan aku attacker. Karena Shalika defender aku termotivasi. Aku suka," ujar pemain 20 tahun ini.
"Sekarang dikontrak di sana [Roma, Italia], otw [on the way] aku bilang [ke Shalika]. Tahun ini tahun kita," kata Zahra.
Shalika mengumumkan bergabung dengan Roma Calcio Femminile pada 8 Januari 2022. Ia akan menjadi bagian Timnas Indonesia Putri di Piala Asia Wanita 2022 dan akan bergabung dengan rekan-rekannya yang lain di India.
Timnas Putri berada di grup B Piala Asia Wanita 2022. Zahra dkk tergabung di grup sulit bersama Thailand, Australia, dan Filipina.
(abs/jal)