Paulo Domingos Gali Da Costa Freitas yang pernah memantik kontroversi menunjukkan diri sebagai ancaman bagi Timnas Indonesia.
Gali Freitas sempat dituding melakukan pencurian umur dalam ajang Piala AFF U-15 2019 yang berlangsung di Thailand.
Pasalnya Timor Leste pernah mendaftarkan pemain dengan nama serupa, dan muka yang mirip, pada Piala AFF 2018 dan Piala AFF U-19 2018. Namun Timor Leste mendaftarkan pemain tersebut dengan tanggal lahir berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Myanmar dan Filipina melayangkan protes resmi pada Piala AFF U-15 tiga tahun lalu, namun AFF menyatakan protes dua negara tersebut ditolak karena tak memiliki dasar kuat.
Gali Freitas tetap tampil menjadi bagian penting kesebelasan nasional Timor Leste. Gali pun menjadi top skor di ajang Piala AFF U-15 2019.
Dalam ajang tersebut Gali membobol gawang Indonesia. Pertemuan Timor Leste dan Indonesia terjadi pada fase grup. Indonesia mencatatkan empat kemenangan dan sekali seri. Satu-satunya hasil imbang didapat ketika anak asuh Bima Sakti ditahan imbang Timor Leste.
Gol penyeimbang Timor Leste berasal dari Gali. Sebelumnya Indonesia memimpin lebih dulu berkat gol Marselino Ferdinan.
Tiga tahun berselang setelah duel di Thailand, Gali dan Marselino kembali berada di kubu berbeda. Gali mencetak gol ke gawang Indonesia dalam laga FIFA matchday dan sempat membuat Timor Leste memimpin pada babak pertama, Kamis (27/1).
Gol ke gawang Syahrul Trisna menjadi gol pertama Gali di level senior. Freitas juga menjadi penyebab Timor Leste mendapatkan penalti di ujung babak pertama, tapi Mauzinho yang menjadi eksekutor penalti gagal menaklukkan Syahrul.
Kendati Timor Leste kalah 1-4 dari Indonesia, Gali memainkan peran penting sebagai penyerang sayap. Permainan serangan balik yang diperagakan Timor Leste kerap melibatkan Gali sebagai perancang.
Dalam pertemuan kedua di FIFA matchday, Gali bisa kembali menjadi ancaman yang membahayakan pertahanan Indonesia.
(nva/har)