Philippe Coutinho yang masuk di menit ke-68 pada laga itu, menjadi bintang lapangan setelah menerima predikat man of the match. Satu gol dan satu assist menjadi bukti bahwa sihirnya belum habis.
Pilihan Steven Gerrard merekrut mantan kompatriotnya di Liverpool untuk merapat ke Aston Villa menjadi momen kelahiran kembali Coutinho. Maklum, keputusan Coutinho berlabuh ke Barcelona menjadi momen suram dalam karier profesionalnya.
Performa pemain yang mendapat julukan O Magico atau sang penyihir itu jauh dari harapan. Diboyong dari Liverpool dengan mahar 130 juta euro atau setara dengan Rp 2,1 triliun pada Januari 2018 berbuah pahit. Ia bahkan sempat disingkirkan Blaugrana dengan meminjamkannya ke Bayern Muenchen pada 2019-2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun di Bayern Muenchen, mantan wonderkid Inter Milan itu justru berkontribusi dalam merebut satu gelar Liga Champions di masa awal pandemi Covid-19. Sempat dipulangkan ke Barcelona, kini Coutinho kembali menginjakkan kaki di tanah Britania Raya.
Aston Villa sepakat meminjam Coutinho dengan durasi kontrak selama 18 bulan plus opsi pembelian permanen di akhir masa kerjasama. Dengan masa bakti yang akan habis pada pertengahan 2023 mendatang, tidak menutup kemungkinan Coutinho bisa bebas melenggang dari Camp Nou secara gratis.
"Dia adalah seseorang yang layak mendapat rasa hormat tinggi. Saya tidak yakin dia akan dijuluki 'Si Penyihir' jika bukan seorang pemain spesial," kata Steven Gerrard, dikutip dari Mirror.
Gerrard yang kini menukangi Aston Villa, mengakui bahwa keinginan membawa Coutinho ke klubnya karena persahabatan. Ia optimistis pilihannya membuahkan hasil positif untuk tim di Premier League.
"Tidak ada hal lain selain kata-kata positif untuk menggambarkannya. Dia adalah teman dan saya bisa jawab apapun yang kalian tanyakan," ujar Gerrard.
(jun)