Pengamat sepak bola nasional Mohamad Kusnaeni mendesak PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI mulai mengagendakan penggunaan VAR dan Goal Line Technology di Liga 1.
Kusnaeni menilai hal tersebut harus segera dilakukan PSSI untuk menekan angka kesalahan pengambilan keputusan dari wasit. Pasalnya, kesalahan demi kesalahan keputusan wasit menurunkan harkat sebuah kompetisi.
"Sudah saatnya PSSI dan PT LIB mengagendakan penerapan perangkat teknologi VAR [video assistant referee] dan goal line technology. Dari sekarang ditetapkan timeline-nya," kata Kusnaeni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persoalan wasit akan selalu ada. Sampai kapanpun dan secanggih apapun teknologi alat bantunya. Untuk itu, juga harus disosialisasikan kesadaran bersama tentang sifat alamiah manusia," ujarnya.
Kasus terbaru, asisten wasit Mukhlis membuat kesalahan fatal dalam laga Persebaya Surabaya kontra PSIS Semarang, Rabu (2/2). Muchlis menganggap Taisei Murakawa offside walau sejatinya onside.
Yang membuat publik sangat kecewa, kejadian tersebut terjadi di depan mata Muchlis. Murakawa berlari di hadapan Muchlis saat menerima umpan Ricky Kambuaya. Posisi Murakawa jauh dari batas garis offside pemain PSIS.
Kusnaeni memberi masukan, lapangan yang akan digunakan untuk Liga 1 sebaiknya di-layout dengan garis-garis horizontal. Setidaknya garis-garis tersebut bisa menjadi sedikit bantuan bagi wasit.
"Salah satu solusi lain yang juga akan membantu wasit adalah kualitas arena pertandingan. Saya sarankan PT LIB meminta kepada pengelola stadion agar rumput lapangan didesain dengan garis-garis imajiner," ucapnya.
"Pada era sekarang, lapangan dengan rumput yang seperti itu [rumput bermotif garis lurus] tidak sulit dibuat. Banyak pengelola stadion yang bisa membuatnya," ujar lelaki yang biasa disapa Bung Kus tersebut.
Mengenai masih banyaknya wasit tampil yang mengecewakan, Kusnaeni menilai hal ini sebagai imbas padatnya jadwal. Apalagi ada banyak wasit baru yang dipromosikan dan membutuhkan adaptasi.
"Yang penting, mekanisme evaluasi harus berjalan dengan baik. Ada apresiasi bagi wasit yang memimpin dengan baik, ada pula sanksi bagi yang kurang bagus kinerjanya," kata Kusnaeni.
"Selain itu, PSSI dan PT LIB juga harus konsisten dan serius membantu peningkatan kinerja wasit. Alat komunikasi untuk wasit yang memimpin harus betul-betul bisa diandalkan," ucapnya.