Jakarta, CNN Indonesia --
Lionel Messi bakal menjadi sorotan pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara PSG vs Real Madrid. Mampukah ia melanjutkan peran sebagai antagonis bagi Los Blancos?
Messi sempat menjadi ikon Barcelona, musuh bebuyutan Real Madrid di Liga Spanyol. Selama 17 tahun berseragam Barcelona, La Pulga sering menjadi momok menakutkan bagi Madrid.
Sepanjang karier bersama Blaugrana, Messi sudah mengemas 26 gol dan 14 assist ke gawang Madrid. Sebuah catatan luar biasa sekaligus sejarah kelam bagi El Real.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Barcelona, Messi adalah Dewa. Ia bahkan bisa jadi pembeda di partai besar, sekalipun harus berhadapan dengan klub raksasa Spanyol, Real Madrid.
Para pendukung Madrid tentu tak akan melupakan selebrasi ikonik Messi di El Clasico pada lanjutan La Liga Spanyol di Santiago Bernabeu, 22 April 2017.
Kala itu, Lionel Messi melakukan perayaan dengan membentangkan jersey miliknya di depan suporter Madrid usai menjaringkan gol. Aksi ini tentu amat membekas di ingatan fan Los Merengues.
Gol tersebut terbilang spesial. Tercipta di menit menit ke-90+2 sekaligus membawa Barca menang 3-2 atas Madrid di markas sang rival.
Sayang, Barcelona gagal meraih titel La Liga 2016/2017 dan harus merelakan gelar tersebut jatuh ke tangan Madrid. Los Blancos pun berhak menjadi juara berkat keunggulan tiga poin.
Cerita Messi bersama Barcelona usai setelah ia memutuskan hengkang ke Paris awal musim ini. Kepindahan bintang Argentina itu terjadi karena Barcelona mengalami krisis finansial.
Kini, Messi sedang berusaha mengukir sejarah baru bersama PSG, klub kaya raya asal Prancis yang dimiliki taipan asal Qatar, Nasser Al-Khelaifi.
Sejak beberapa tahun terakhir, Nasser Al-Khelaifi di bawah naungan Qatar Sports Investment gencar mendatangkan pemain-pemain top dunia untuk memburu gelar Liga Champions. Sebut saja Zlatan Ibrahimovic, Edinson Cavani, Neymar Jr, Kylian Mbappe, hingga Messi.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>
PSG era Ibrahimovic dan Cavani tak berhasil membawa gelar bergengsi Liga Champions ke Paris. Kini mereka berharap kepada para penyerang terbaik dunia lainnya: Neymar, Mbappe, dan Messi.
Akan tetapi, masa adaptasi Messi bersama PSG berjalan lambat. Messi dianggap belum mampu mengeluarkan kemampuan terbaik dan hanya bisa mengemas dua gol di Liga Prancis.
Namun, Messi tetap membuktikan diri sebagai pemain bintang yang terbiasa jadi pembeda di partai besar. Sejauh ini Messi sudah mengoleksi lima gol di Liga Champions, jumlah gol yang sama dengan striker Real Madrid Karim Benzema.
Torehan lima gol di Liga Champions jadi salah satu indikator bahwa Messi masih jadi pemain spesial di kompetisi antarklub Benua Biru itu. Terlebih ia sudah pernah merasakan empat kali juara Liga Champions bersama Barcelona.
Akan tetapi, PSG bukanlah Barcelona yang memang punya prestasi mentereng di kompetisi Eropa. Les Parisiens belum pernah sekalipun mencicipi gelar juara.
Prestasi terbaik PSG adalah lolos ke final Liga Champions 2020 di Lisbon. Sayang, Neymar Jr dan kawan-kawan harus puas finis sebagai runner up usai dikalahkan Bayern Munchen 0-1 di partai puncak.
Kini, PSG berambisi untuk menebus kegagalan dengan mengandalkan tuah Messi. Hanya saja, lawan yang dihadapi adalah Real Madrid, tim yang paling akrab dengan gelar juara Liga Champions.
Hingga saat ini Madrid adalah kolektor gelar Liga Champions terbanyak dengan 13 trofi. AC Milan berada di urutan kedua dengan tujuh gelar, sementara Bayern di posisi ketiga dengan enam piala.
Adapun PSG belum sama sekali mencicipi gelar di kompetisi antarklub paling bergengsi itu. Tim ibu kota Prancis itu juga punya rekor negatif kala berhadapan dengan Madrid.
Dari enam pertemuan, PSG hanya sekali meraih kemenangan. Satu-satunya kemenangan PSG terjadi di fase grup Liga Champions 2019. Kala itu PSG menang 3-0 di Parc des Princes lewat brace Angel Di Maria dan satu gol Thomas Meunier.
Namun, PSG pernah disingkirkan Madrid di babak 16 besar Liga Champions 2017/2018. PSG dua kali kalah di partai kandang dan tandang.
Kehadiran Messi di Paris diharapkan bisa menghapus rangkaian rekor negatif PSG saat bertemu dengan Madrid. Catatan fantastis Messi kala berseragam Barcelona diharapkan bisa tertular saat PSG berhadapan dengan Madrid.
[Gambas:Video CNN]