Bos Klub Rumania Larang Pemain yang Divaksin Merumput

CNN Indonesia
Jumat, 25 Feb 2022 04:05 WIB
Ilustrasi: Pemain yang divaksin dilarang bela Steaua Bucharest. (Istockphoto/francisblack)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemilik klub Rumania, Steaua Bucharest yakni Gigi Becali mengeluarkan pernyataan kontroversial yang memastikan seluruh pemain yang telah divaksin Covid-19 dilarang bermain.

Becali yang juga seorang pebisnis dan politikus itu mengatakan tidak memperbolehkan pemain yang divaksin untuk tampil karena telah kehilangan kekuatan mereka.

Klaim itu coba diperkuat Becali dengan menggambarkan situasi yang dihadapi rival-rivalnya di Liga Rumania yaitu CFR Cluj dan Rapid Bucuresti. Kedua tim itu disebut Becali kesulitan meraih hasil positif karena kebijakan vaksinasi.

Menariknya Cluj justru saat ini kukuh di puncak klasemen Liga Rumania. Cluj unggul delapan poin atas Steaua Bucharest yang menempati posisi kedua.

"Anda akan tertawa, tetapi saya mungkin benar. Mereka yang divaksinasi kehilangan kekuatannya. Itu sesuatu yang ilmiah," ucap Becali kepada jurnalis Rumania, Emanuel Rosu dikutip dari Daily Mail.

"Apakah Anda tidak melihatnya di CFR? Juga dengan Rapid, para pemain mereka seperti pingsan. Mereka tidur di lapangan. Semua orang yang divaksinasi kehilangan kekuatan mereka. Saya juga melihat [pemain saya kesulitan] yang divaksinasi," ia melanjutkan.

Becali bahkan juga mengatakan pemain depan timnya, Claudiu Keseru tidak lagi garang karena telah divaksin. Keseru sendiri baru kembali ke Steaua Bucharest pada Agustus 2021 setelah enam tahun berseragam Ludogorets.

"Dia mengatakan akan menunjukkan kepada saya, tetapi belum ada yang ia buktikan. Tidak akan bisa di level seperti ini lagi. Ini mungkin karena vaksin. Saya mengatakan apa yang saya pikirkan, saya tidak bermaksud menyerang dia," kata Becali.

Namun begitu klaim Becali ini dibantah oleh pihak yang memberikan informasi resmi mengenai vaksin di Rumania, RO Vaccinare. Melalui laman Facebook, RO Vaccinare memastikan para pesepakbola yang divaksin tidak kehilangan kekuatan mereka dan itu sudah dibuktikan secara medis dan juga ilmiah.



(jal/jal)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK