FIA Hukum Berat Rusia dan Belarus

CNN Indonesia
Rabu, 02 Mar 2022 10:25 WIB
Federasi Internasional Automobil (FIA) menjatuhkan sederet sanksi untuk Rusia dan Belarus menyusul invasi ke Ukraina.
Ilustrasi balap reli yang berada di bawah naungan FIA. (AFP PHOTO / BEN STANSALL)
Jakarta, CNN Indonesia --

Federasi Internasional Automobil (FIA) yang berwenang atas olahraga otomotif di dunia menjatuhkan sederet sanksi untuk Rusia dan Belarus, namun para pembalap asal negara tersebut masih bisa tampil.

FIA menetapkan para pembalap dari Rusia dan Belarus masih bisa membalap dengan menggunakan bendera netral tanpa menunjukkan simbol dari dua negara tersebut di seragam, peralatan, atau mobil mereka.

Hanya saja FIA menjatuhkan sederet larangan bagi Rusia dan Belarus dalam keikutsertaan menyelenggarakan kegiatan balap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesuai dengan rekomendasi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC), anggota dewan FIA sepakat meniadakan ajang balap di Rusia dan Belarus.

Selain pembalap, para ofisial juga dilarang menggunakan simbol kebangsaan Rusia dan Belarus. Bendera dan lagu kebangsaan kedua negara juga tidak bisa diperdengarkan.

FIA pun memutuskan mencoret tim Rusia dan Belarus berpartisipasi dalam kompetisi internasional.

Sementara perwakilan Rusia dan Belarusia di FIA diwajibkan mengundurkan diri sementara dari peran dan tanggung jawabnya.

Dana hibah FIA juga tidak akan disalurkan kepada Rusia dan Belarusia.

Dalam rilis di situs resmi, FIA menyebutkan pembatalan F1 Rusia karena force majeure sesuai dengan usul pemegang hak komersial F1.

Banner live streaming MotoGP 2022

"Kami berdiri dalam solidaritas dengan Leonid Kostyuchenko, Presiden Federation Automobile d'Ukraine (FAU) dan keluarga besar FIA di negara ini."

"Langkah-langkah yang diambil hari ini mengakui otoritas FAU di Ukraina dan juga sejalan dengan rekomendasi yang baru-baru ini dibuat oleh Komite Olimpiade Internasional," ujar Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem.

[Gambas:Video CNN]

(nva)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER