Mantan pemain Arsenal, Oleg Luzhny bercerita mengenai pengalamannya ikut perang bersama Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina melawan Rusia.
Luzhny memutuskan untuk kembali ke Ukraina yang diserang Rusia. Langkahnya untuk bela negara itu diungkapkan Luzhny turut mendapatkan dukungan dari mantan rekan setim di The Gunners, Patrick Vieira dan Gilles Grimandi.
Luzhny mengatakan situasi di Ukraina menakutkan. Warga dilanda ketakutan seiring invasi yang dilakukan oleh Rusia kepada Ukraina yang pertama kali berlangsung pada 24 Februari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sirene berbunyi tiga atau empat kali sehari, juga pada malam hari. Orang-orang harus dengan panik berlari ke tempat perlindungan bom, wanita dengan anak kecil, yang tidak mengerti apa yang terjadi. Mereka ketakutan," ucap Luzhny dilansir dari Mirror.
"Seluruh kota dihancurkan, orang-orang dibiarkan tanpa listrik, air, dan makanan. Tetapi bangsa kami bersatu menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Kami tidak akan menyerah, semua orang berusaha membantu dengan cara terbaik."
Luzhny tak memungkiri mantan rekan-rekan setimnya dilanda kekhawatiran dengan keputusan ikut ambil bagian membela Ukraina melawan Rusia. Mantan pemain Dynamo Kiev itu pun berterima kasih dengan dukungan yang telah diberikan.
"Saya sangat berterima kasih kepada rekan satu tim yang mendukung saya. Saya juga sangat berterima kasih dan bangga dengan tentara kami yang melindungi kami," katanya.
Semasa aktif, Luzhny pernah menjadi bagian dari Dynamo Kiev yang pernah begitu disegani di Eropa saat masih ditukangi pelatih legendaris, Valeriy Lobanovskyi. Pelatih yang kini berusia 53 itu kemudian memperkuat Arsenal dari 1999-2003.
Selama empat tahun bersama Arsenal, Luzhny meraih empat gelar yakni satu gelar Liga Inggris, Piala FA, dan dua gelar Community Shield.