Petenis 97 Tahun Pilih Bertahan di Tengah Perang Rusia vs Ukraina

CNN Indonesia
Selasa, 08 Mar 2022 12:03 WIB
Leonid Stanislavskyi menolak meninggalkan zona perang Ukraina. (REUTERS/VYACHESLAV MADIYEVSKYY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Leonid Stanislavskyi bercerita tentang kehidupannya saat ini dan memilih bertahan berada di zona perang Ukraina.

Stanislavskyi adalah petenis 97 tahun asal Ukraina yang tinggal di Kharkiv. Dengan usia tersebut, Stanislavskyi dinobatkan sebagai petenis tertua oleh Guinness World Record.

Empat bulan setelah mimpinya bermain dengan juara grand slam 21 kali Rafael Nadal terwujud, kehidupan Stanislavskyi berubah seperti mimpi buruk karena perang Ukraina dengan Rusia.

Hasrat Stanislavskyi untuk bisa melawan Roger Federer harus bersaing dengan keinginan hidup bertahan lebih lama setelah memilih bertahan i zona perang.

"Saya berharap saya hidup sampai 100 [tahun]. Saya harus selamat dari situasi yang menakutkan ini," kata Stanislavskyi kepada Reuters dikutip dari CNN.

s oldest tennis player Ukrainian Leonid Stanislavskyi, 97, practices on court in Kharkiv, Ukraine July 7, 2021. Picture taken July 7, 2021. REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy" title="Leonid Stanislavskyi, Petenis Tertua di Dunia Versi Guinness World Record" />Leonid Stanislavskyi ingin perang di Ukraina segera berakhir. (REUTERS/VYACHESLAV MADIYEVSKYY)

"Perang dimulai pada 24 [Februari]. Dari tanggal 24 sampai sekarang saya praktis tidak keluar. Saya tinggal di rumah. Saya punya persediaan, kulkas penuh. Saya duduk di rumah, tidak ke mana-mana," ucap Stanislavskyi menambahkan.

Petenis dengan peringkat ITF 57 untuk usia 90 ke atas itu mengaku diminta putrinya, Tanya, pergi ke Polandia. Namun dia menolak.

"Tapi saya memutuskan tinggal di sini. Pendengaran saya buruk jadi saya tidur di malam hari dan tidak mendengar apa-apa. Tadi malam ada pengeboman, pagi ada udara, serangan sirene lagi," kata Stanislavskyi.

Stanislavskyi adalah insinyur yang membantu membangun pesawat tempur Soviet untuk melawan Nazi. Dia salah satu yang selamat dari Perang Dunia II.

"Saya tidak pernah berpikir, saya harus hidup dengan merasakan perang lain yang lebih menakutkan di mana orang-orang dari kedua belah pihak sekarat, ibu kehilangan anak-anak mereka, istri kehilangan putra dan suami mereka," tutur Stanislavskyi.

"Apa ini? Apa gunanya? Di abad ke-21 tidak boleh ada perang. Perang harus dihentikan, kesepakatan harus dicapai," kata Stanislavskyi melanjutkan.

Bagi Stanislavskyi, mengakhiri konflik berarti kesempatan melanjutkan bermain tenis, dan mungkin tampil di Kejuaraan Dunia senior berikutnya, di Florida bulan depan.

"Tenis adalah hidup saya, takdir saya. Saya telah bermain tenis di level yang serius sejak saya berusia 90 tahun, saya telah bermain di luar negeri, saya telah bermain di Kejuaraan Dunia, saya telah bermain di Kejuaraan Eropa," ucap Stanislavskyi.

"Saya tidak takut pada siapa pun. Saya berharap perang akan berakhir dan saya akan bisa bermain tenis. Jika saya bisa sampai [ke Polandia] saya akan bermain di sana. Tapi saya memutuskan untuk tinggal di rumah dan tunggu sampai perang berakhir," tutur Stanislavskyi.

(sry/har)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK