Barcelona Jadi Mimpi Buruk Galatasaray

Keberhasilan Barcelona menembus posisi tiga klasemen Liga Spanyol dan tidak pernah kalah sejak Desember tak lepas juga karena pengaruh kedatangan pemain anyar Pierre Emerick Aubameyang, Ferran Torres, dan Adama Traore.

Khususnya, Aubameyang yang telah berhasil meningkatkan ketajaman Barcelona. Eks pemain Arsenal itu kini telah mengoleksi lima gol dalam empat pertandingan terakhir yang dilakoni bersama Barcelona.

Salah satunya, Aubameyang berhasil menorehkan hattrick saat Barcelona mengalahkan Valencia 4-1 di Loga Spanyol, 20 Februari lalu.

Karena itu Aubameyang harus tetap menjadi pilihan utama di lini depan Barcelona saat menghadapi klub raksasa Turki tersebut. Aubameyang yang akan diapit oleh Ferran Torres dan Adama Traore diyakini akan mampu memberikan petaka bagi lini belakang Galatasaray.

Sementara itu, Galatasaray hanya menang dua kali dalam 15 pertandingan terakhirnya. Tak ayal, klub Istanbul itu pun tampak tidak terlalu senang bermain melawan raksasa Spanyol itu.

Bisa dibilang Barcelona adalah lawan terburuk yang harus mereka hadapi dalam dua leg babak 16 besar Liga Europa.

Pasalnya, selain memiliki materi pemain yang lebih berkualitas, Barcelona juga baik dalam bertahan maupun menyerang.

Meski demikian, Galatasaray tentu tak mau kalah sebelum berperang. Apalagi, pelatih mereka Domenec Torrent tidak asing dengan Barcelona.

Dalam karier kepelatihannya, Torrent pernah bekerja di tim Catalunya sebagai asisten Pep Guardiola. Pengetahuan Torrent tentang permainan Barcelona setidaknya bisa sedikit menjadi modal bagi Galatasaray untuk memberikan perlawanan bagi Tim Catalunya.

Apalagi, Barcelona masih menyesuaikan diri dengan lingkungan Liga Europa yang asing bagi mereka.

Selain itu, Barcelona juga kemungkinan tidak bisa menurunkan beberapa pemain. Dani Alves tidak bisa didaftarkan, sementara Sergi Roberto, Samuel Umtiti, dan Ansu Fati cedera. Sedangkan, gelandang muda Barcelona yang sedang bersinar, Gavi, juga absen karena akumulasi kartu kuning.

Di samping itu, Xavi juga harus mempertimbangkan rotasi pemain dengan menjaga kondisi skuadnya untuk mempersiapkan pertandingan El Clasico yang akan berlangsung 21 Maret mendatang.

Karena itu Galatasaray harus bisa memanfaatkan momentum ini minimal untuk menahan imbang Barcelona di leg pertama, sehingga mereka bisa tampil habis-habisan di leg kedua dengan ditambah dukungan luar biasa dari para suporter.