Berikut adalah tiga bukit yang dibuka untuk masyarakat sekitar Sirkuit Mandalika untuk menyaksikan MotoGP 2022 pada Jumat-Minggu (18-20 Maret).
Bukit ini berada di seberang Sirkuit Mandalika, tepatnya di depan pintu masuk kelas Premier. Tinggi bukit ini sekitar 20 hingga 25 meter di atas jalan raya dan merupakan tempat pemakaman.
Panorama dari Bukit Kuburan sejatinya tidak terlalu ideal. Lokasinya cukup sempit dan pandangan ke tikungan ke-16 tersebut terhalang sejumlah kabel listrik. Sudah begitu posisinya cukup terjal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas keamanan dari satuan Brigadir Mobil (Brimob) berjaga di sana. Mereka yang melakukan pengawasan sekaligus pemeriksaan saat warga akan masuk bersama perangkat desa setempat yang dipercaya.
"Kami ada 20 yang berjaga di sini. Tugas utama kami menjaga agar tidak ada yang jatuh karena lokasinya curam dan memastikan yang menyaksikan dari sini benar-benar warga lokal," kata salah satu Brimob kepada CNNIndonesia.com.
![]() |
Bukit ini tak jauh dari Bukit Kuburan. Posisinya tepat di ujung Sirkuit Mandalika. Pintu masuknya dari sisi kanan pom bensin. Bukit ini telah diaspal, namun dipagar sang pemilik, yakni PT Kreatif Living.
Kata 'tak dijual' atau 'not for sale' terpampang di sejumlah lokasi. Meski demikian sejumlah Brimob berjaga di sana untuk mengawasi masyarakat yang datang. Bukit ini berhadapan langsung dengan tikungan ke-16.
Jalan yang telah diaspal membuat para penonton yang datang bisa berdiri atau duduk dengan nyaman. Setidaknya ada dua lokasi yang cukup lebar untuk menonton, selain di jalan tanjakan sepanjang 10 meter.
Saat CNNIndonesia.com memantau ke lokasi pada Jumat (18/3) sore, ada sekitar 30-an orang di sana. Ada anak-anak, orang tua, hingga pasangan muda-mudi yang kencan. Ketika itu dua pembalap MotoGP sempat terjatuh dalam sesi FP2.
![]() |
Bukit ini berada tak jauh dari Bukit Jokowi, tepatnya terpisah dengan satu bukit. Pintu masuk bukit ini berada di sisi kiri jalan raya setelah lingkaran by pass Mandalika. Ada jalan alternatif, tapi hanya diketahui masyarakat sekitar dan kondisinya penuh genangan sisa hujan.
"Ini namanya Bukit Bunuk. Dulu di sini tempatnya begal. Desa saya di sebalah sana [sambil menunjuk]. Sekarang sudah begini tidak rawan lagi. Kami dari desa sini senang dibolehkan nonton di sini. Kapan lagi bisa nonton," kata Lalu Nasir kepada CNNIndonesia.com.
Dari bukit ini terpampang tikungan kelima dan keenam. Sama seperti bukit lainnya sekitar 20 Brimob berjaga dengan senjata laras panjang dan pistol. Mereka mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan tertib.
"Tidak boleh bawa senjata tajam. Kalau misal habis mengarit mau nonton, bawa pulang dulu aritnya. Jangan dibawa ke sini. Pasti kami larang. Nanti kenapa-kenapa takutnya," kata salah satu Brimob asal Kelapa Dua, Depok, yang berjaga di lokasi tersebut.