Pemain West Ham United, Andriy Yarmolenko, mengaku sepak bola berhasil menjadi pengalih di tengah agresi Rusia ke Ukraina.
Yarmolenko sempat diberikan masa rehat oleh pelatih West Ham, David Moyes. Dispensasi itu diberikan karena tanah kelahiran Yarmolenko, Ukraina jadi sasaran invasi Rusia.
Istri dan anak Yarmolenko kini sudah berada di London setelah diterbangkan dari Polandia. Yarmolenko pun kini telah kembali bermain untuk West Ham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yarmolenko juga telah kembali memperkuat West Ham. Ia bahkan mampu mencetak gol dalam dua laga beruntun saat The Hammers menang atas Aston Villa 2-1 di Liga Inggris dan Sevilla 2-0 pada ajang Liga Europa.
"David Moyes mengatakan saya bisa memilih untuk berlatih atau tidak dan mengatakan saya harus melakukan yang saya bisa untuk memastikan keamanan keluarga saya," ujar Yarmolenko kepada Football 1/2/3 seperti dilansir dari Evening Standard.
"Saya harus tetap profesional sehingga saya memutuskan kembali. Saya menjadi gila dan Anda butuh dialihkan. Tetapi bahkan sekarang, saya tidak tahu hasil pertandingan lainnya. Latihan berakhir dan kemudian menelpon rumah," ia melanjutkan.
Yarmolenko lantas menceritakan kondisi yang dialaminya saat invasi ke Ukraina pertama kali dilakukan Rusia pada 24 Februari lalu. Ia mengaku sulit berbicara dan menangis di tempat latihan karena memikirkan keluarganya.
"Saat semua dimulai, pada 24 Februari, saya datang di tempat latihan dan tidak bisa berbicara. Air mata saya mengalir. Saya meminta pelatih untuk membiarkan saya pulang," ucapnya.
Yarmolenko sendiri lahir di St. Petersburg, Rusia namun dibesarkan di Chernihiv, Ukraina. Sampai dengan saat ini keluarga besar Yarmolenko masih tinggal Chernihiv yang berada di wilayah Utara Ukraina.
(jal/nva)