Bos Honda Alberto Puig bingung ketika Michelin menganggap pembalap Honda tak mampu beradaptasi dengan ban Michelin di MotoGP Mandalika.
Puig menilai pernyataan Direktur Motorsports Michelin Piero Taramasso soal adaptasi Honda sebagai sebuah hal yang aneh.
"Sungguh aneh bahwa dia mengatakan Honda tidak tahu cara beradaptasi. Honda sudah beradaptasi terhadap banyak perubahan teknik."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Honda punya perjalanan terpanjang dan jadi pabrikan paling sukses dalam sejarah grand prix. Apakah itu berarti kami tidak tahu cara beradaptasi? Ini kali pertama saya mendengar hal seperti itu," ucap Puig seperti dikutip dari GPOne.
Puig lalu menilai Taramasso terlalu sensitif ketika menanggapi kritik yang datang soal kondisi ban Michelin di arena MotoGP.
"Taramasso menjadi terlalu sensitif setiap saat seseorang membicarakan soal ban [Michelin] tanpa pernah mengakui satu kesalahan pun dari sisi mereka."
"Hal ini, dalam pendapat saya, adalah sebuah kesalahan. Kita semua melakukan kesalahan, begitu juga dirinya," tutur Puig.
Puig juga menyatakan sejatinya ia hanya ingin berbicara dengan Michelin soal performa pembalap di MotoGP Mandalika dan ternyata ia dikejutkan dengan balasan komentar Taramasso. Langkah yang diambil Puig menurutnya merupakan bentuk tanggung jawabnya sebagai manajer tim.
"Taramasso harus mengerti bahwa bila salah satu pembalap memiliki masalah atau keraguan terkait motor, ini adalah tugas dan tanggung jawab saya sebagai manajer tim untuk menyelidiki dan memberi solusi pada para pembalap."
"Ini pekerjaan saya. Saya melakukannya dengan cara ini dan tidak bakal mengubahnya."
Pol Espargaro hanya finis di posisi ke-12 pada MotoGP Mandalika padahal saat tes pramusim ia bisa jadi yang tercepat di sirkuit tersebut. Sedangkan Marc Marquez absen balapan lantaran mengalami kecelakaan di sesi pemanasan.