WAWANCARA EKSKLUSIF

Muhammad Shohibul Fikri: Saat Ingin Menyerah, Ingat Keluarga

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Rabu, 30 Mar 2022 14:00 WIB
Muhammad Shohibul Fikri bersama Bagas Maulana berhasil juara All England 2022. Berikut wawancara CNNIndonesia.com dengan Fikri.
Fikri/Bagas juara di All England 2022 yang merupakan debut All England bagi mereka. (AP/Rui Vieira)

Bagaimana awal perjalanan karier kamu di dunia badminton?

Saya dari kecil memang sudah ada di lingkungan badminton. Ayah saya dulu pemain badminton dan kemudian jadi pelatih. Sejak usia 2-3 tahun, saya sudah sering dibawa ke lapangan dan akhirnya ikut menyenangi badminton.

Saat kelas 2 SMP, saya mulai difokuskan ke badminton. Ayah kasih saya pilihan mau lanjut sekolah atau serius di badminton. Saya pilih badminton dan akhirnya saya yang waktu itu sudah bermain di SGS PLN dikasih waktu dua tahun untuk cari prestasi. Kalau tidak berprestasi, saya harus fokus balik ke sekolah lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah fokus ke badminton, ayah dan saya menghadap ke sekolah untuk minta keringanan supaya bisa masuk jam 9 dan pulang jam 12. Sedangkan saat SMA saya masuk SMA Taman Siswa yang memang sekolah khusus atlet.

Hubungan dengan orang tua seperti apa?

Setiap hari kami video call karena memang dekat. Saat di All England, ayah mengingatkan agar selalu stretching dan sarapan. Kalau Ibu mengingatkan agar jangan lupa shalat.

Setelah menang All England dan video call dengan orang tua, saya sempat berusaha menahan haru tetapi saya lebih mama kelihatan menangis juga.

Bisa diceritakan momen pertama ketika bergabung ke skuad ganda putra Pelatnas Cipayung?

Awalnya saya minder karena merasa bukan siapa-siapa. Saya berpikir,'Bisa tidak ya seperti mereka?' Tetapi hal itu akhirnya tidak jadi beban pikiran dan saya berusaha menjalaninya.

Bagaimana rasanya sehari-sehari sparring dengan ganda-ganda top dunia?

Seperti kemarin di All England, kami sempat berpikir kalau bertemu lawan dari negara lain yang lebih bagus. Tetapi ternyata pas dicoba di lapangan, ternyata tidak seperti yang kami bayangkan.

Makanya kami hanya harus lebih percaya diri. Kami diuntungkan karena sering sparring lawan ganda nomor 1 dan 2 dunia.

Karier kamu di badminton dan sebagai pemain pelatnas Cipayung sebelumnya terbilang tidak lancar. Bagaimana kamu melihat hal itu?

Saya dapat SK Pelatnas di 2019, setelah sebelumnya sempat berstatus magang selama satu tahun di pelatnas. Alhamdulillah di 2019 kami bisa juara di India dan Finlandia meskipun itu masih di kelas bawah.

Di tahun 2020, kami sudah masuk ke pelatnas utama, tetapi di 2020-2021 prestasi kami minim karena ada pandemi juga.

Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana di BATC 2022Fikri/Bagas berharap bisa meraih hasil lebih baik usai juara All England. (Arsip PBSI)

Apakah kamu puas dengan perjalanan di 2021 lalu?

Dibilang puas ya tidak juga tetapi lumayan dibanding tahun sebelumnya. Di tahun lalu, kami bisa mengalahkan Kevin/Marcus di Denmark dan mengalahkan Fajar/Rian di Bali.

Hal itu kan menunjukkan kami lumayan bisa bersaing dan kemampuan kami meningkat.

Masa terberat selama jadi atlet badminton?

Pasti semua atlet saya rasa sempat merasakan hal itu. Saya juga sempat jenuh ingin berhenti dan menyerah.

Saya sering berpikiran begitu, berpikir sebelum tidur,'Kok gini-gini aja gak ada kemajuan?'

Bahasa zaman sekarang, overthinking lah. Cuma lalu saya lihat ke belakang ada keluarga yang sudah saya tinggalkan [hidup berjauhan]. Kalau saya menyerah, kayak tidak menghargai mereka.

Bagaimana perasaan kamu tidak masuk dalam skuad Piala Thomas yang berhasil juara tahun lalu?

Saya merasa tidak apa-apa karena memang bukan rezeki saya. Ranking kami pun kalah dari Leo/Daniel saat itu. Dari hasil pertandingan, Leo/Daniel lebih baik daripada kami dan memang itu rezeki mereka.

Saya tentu ikut senang karena Indonesia berhasil juara setelah beberapa tahun tidak pernah juara.

Saat itu saya juga ikut PON dan menang jadi makanya juga senang meskipun beda kelas.

Momen promosi-degradasi di pengujung 2021 buat kamu deg-degan?

Tidak, karena sebelumnya sudah diberitahu bahwa posisi kami semua di ganda utama aman jadi kami lebih tenang.

Banner live streaming MotoGP 2022

Lalu apa target setelah ini?

Ingin lebih baik dari tahun sebelumnya, juara atau tidak, yang penting selalu berusaha mendapatkan hasil terbaik.

Target peringkat, ingin masuk 20 besar, lalu ke 15 besar. Siapa tahu bisa masuk ke 10 besar juga tahun ini.

(jun)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER