Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengatakan belum mendapatkan surat evaluasi dari Federation International de Motocyclisme (FIM) usai MotoGP Mandalika.
Ia menyatakan FIM seharusnya memberikan evaluasi dan rekomendasi dua pekan setelah penyelenggaraan MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret lalu. Priandhi menegaskan pihaknya sedang berusaha menjalin komunikasi intensif dengan FIM.
"Belum, [evaluasi dan rekomendasi] belum ada. Mestinya dua minggu ya, kami sedang pastikan lagi. Sejauh ini belum ada kabar," katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (4/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Priandhi menjelaskan pihak FIM sebagai pihak yang berwenang untuk memberikan komentar resmi tentang Sirkuit Mandalika yang menjalankan balapan wet race. Evaluasi dan rekomendasi dari FIM akan dijadikan bekal bagi MGPA mempersiapkan agenda besar balapan selanjutnya, yaitu World Superbike (WSBK) pada November mendatang.
Ia memastikan MGPA tidak akan sembarangan dalam menjalankan rekomendasi dari federasi tertinggi olahraga balap sepeda motor dalam menggelar race. Karena itu, pihaknya masih menanti komentar resmi dari FIM dalam waktu dekat.
"Rekomendasi [tentang] semuanya, menyeluruh mengenai jalannya Pertamina GP of Indonesia. Jadi di dalamnya ada bagaimana kerja chief medical, kinerja marshal, bagaimana kesiapan mematikan api, dan mengenai treknya sendiri," ucapnya.
Ia menyebut gelaran MotoGP Mandalika berjalan lancar sesuai rencana. Ia mengapresiasi kerja keras seluruh orang yang terlibat dalam ajang balap pertama era MotoGP di Indonesia tersebut.
Terakhir kali Indonesia menggelar ajang balap kelas premier pada 1996 dan 1997 di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat. Saat itu belum ada era MotoGP yang baru digagas pada 2002 sebagai kelas tertinggi.
(ikh/jun)