Penggemar Atletico Madrid di seluruh dunia tentu ingin melihat Simeone mengangkat trofi Liga Champions walaupun hanya sekali saja. Setelah dua kali gagal, besar harapan musim ini kesempatan itu ada.
Atletico bakal berupaya mewujudkannya dengan status mereka sebagai tim kuda hitam. Koke dan kawan-kawan memang nyaris tidak pernah masuk dalam daftar tim favorit juara, tetapi permainan militan yang konsisten mereka ditunjukkan di lapangan bisa membuat tim manapun menderita.
Manchester United sudah merasakannya saat disingkirkan Atletico di babak 16 besar. Kini tim asal Madrid itu ingin rival sekota Man Utd, Man City merasakan nasib serupa yakni tersingkir dari Liga Champions.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atletico di satu sisi harus sadar bahwa jalan menuju gelar juara tidak akan pernah mudah. Manchester City adalah batu sandungan yang sudah terbukti mempersulit perjalanan Atletico dengan kekalahan 0-1 di leg pertama.
Di pertandingan itu, Simeone memasang formasi defensif 5-3-2. Mereka bahkan sama sekali tidak mencatat satu pun shot on goal ke gawang City.
Kekalahan itu pun diwarnai insiden memalukan dari fans Atletico yang mengeluarkan gestur hormat ala Nazi di tribune penonton. Buntutnya, UEFA memerintahkan Atletico mengosongkan 5.000 kursi di Wanda Metropolitano plus memasang spanduk bertuliskan #NoToRacism dengan logo UEFA.
Tak hanya itu, tumbangnya Atletico di tangan Mallorca dengan skor tipis 0-1 pada lanjutan La Liga, akhir pekan lalu, dapat mengikis motivasi mereka untuk mengalahkan City. Di sinilah tugas Simeone yang kabarnya dekat dengan para pemain diuji untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Alangkah baiknya Simeone memasang formasi menyerang melawan City. Formasi 4-3-3 dengan memainkan trisula Joao Felix, Luis Suarez, dan Antoine Griezmann dapat menjadi salah satu cara membombardir pertahanan lawan.
Di saat yang sama, Simeone juga perlu mewaspadai lincahnya para pemain City di daerah pertahanan Atletico. Sebab di leg pertama, lima orang bek di sektor pertahanan ternyata masih bisa dibobol oleh kecerdikan Kevin De Bruyne dalam mencari ruang kosong.
Dengan misi mengejar defisit, Simeone patut sadar bahwa mimpi menuju gelar juara adalah misi yang sangat berat. Jika Atletico mampu melangkah ke semifinal pun, mereka akan menghadapi ujian berat lainnya antara Chelsea atau Real Madrid.