Barcelona di ujung tanduk. Klub asal Catalunya itu di antara hidup dan mati jelang leg kedua babak perempat final Liga Europa melawan Eintracht Frankfurt, Jumat (15/4) dini hari WIB.
Dalam pertandingan di Stadion Camp Nou itu Barcelona dituntut menang atas Frankfurt. Kemenangan berarti meloloskan Barcelona ke semifinal, sehingga menjaga peluang meraih trofi pada musim ini.
Nama besar Barcelona dipertaruhkan pada musim ini. Setelah hanya meraih Copa del Rey pada musim ini, Barcelona dituntut memiliki prestasi yang lebih baik pada musim 2021/2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alih-alih bersaing dalam perebutan gelar juara Blaugrana terseok-seok di Liga Spanyol. Kekalahan 0-1 dari Rayo Valecano membuat Barcelona tercecer di posisi kesembilan klasemen.
Ditambah lagi di Liga Champions Sergio Busquets dan kawan-kawan menelan dua kekalahan dan meraih satu kemenangan.
Musim belum separuh berjalan, namun untuk tim sekelas Barcelona, posisi itu tidak kurang buruk. Puncak kekecewaan manajemen memecat Ronald Koeman dan mendatangkan Xavi Hernandez.
Kedatangan Xavi memberikan nyawa baru untuk Barcelona. Xavi mengangkat Barcelona dari posisi ketujuh ke peringkat kedua saat ini.
Meski tidak bisa menyelamatkan Barcelona bertahan di Liga Champions tetapi pelatih 42 tahun itu masih memiliki kesempatan membawa Blaugrana mengangkat trofi pada musim ini melalui Liga Europa.
Hanya saja Xavi dan Barcelona membuang kesempatan membuka lebar pintu meraih trofi itu usai bermain imbang 1-1 melawan Frankfurt pada leg pertama, pekan lalu.
Kans Barcelona ke semifinal tetap terbuka, tetapi dengan persentase peluang yang sama besar dengan Frankfurt.
![]() |
Frankfurt datang ke Barcelona dengan latar belakang yang buruk, tanpa kemenangan dalam enam laga terakhir, lima kali imbang dan satu kekalahan dari Freiburg pada akhir pekan lalu.
Namun Ferran Torres dan kawan-kawan pantang memandang sebelah mata tim tamu jika tidak ingin tersandung seperti leg pertama.
Pada musim ini Frakfurt memiliki pengalaman menyingkirkan klub Spanyol lain, Real Betis di babak 16 besar.
Klub berjuluk Die Adler itu juga punya rapor apik di Liga Europa 2018/2019 sebelum disingkirkan Chelsea di semifinal.
Pada musim 2018/2019 Fankfurt menjadi salah satu tim kejutan karena menumbangkan dua tim kuat, Inter Milan di babak 16 besar dan Benfica di perempat final.
Barcelona bisa bernasib seperti Betis, Inter, dan Benfica jika tidak waspada dalam pertandingan nanti.
Apabila rapor-rapor mengerikan Frankfurt sebagai tim kejutan di Liga Europa belum cukup, tim asuhan Xavi Hernandez itu bisa berkaca pada catatan lain Frankfurt sebagai momok klub Spanyol.
Frankfurt adalah tim yang menyingkirkan Atletico Madrid di babak 16 besar Piala Winners 1975/1976 dan Deportivo La Coruna di babak yang sama Piala UEFA 1993/1994.
Menang atau menahan malu bukan pilihan bagi Barcelona saat ini. Barcelona tidak memiliki pilihan selain memenangkan leg kedua perempat final atas Frankfurt.
Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>