Kursi tribune Jakarta International Stadium (JIS) didominasi dua warna. Pertama jingga atau kuning telur, kedua abu-abu. Warna kursi abu-abu hanya penyeling untuk tribune paling atas.
Pada Rabu (13/4), CNNIndonesia.com mencoba menonton pertandingan sepak bola di JIS dari dua lokasi. Pertama dari lantai ketiga, tepatnya di sisi kiri ruang VVIP. Ini bukan tribune untuk media.
Kedua dari tribune khusus untuk media di lantai delapan atau paling atas. Posisinya tepat di atas ruang VIP atau di sisi tengah stadion. Hanya saja, di lantai delapan ini belum ada meja untuk kerja jurnalis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akses untuk ke tribune atas ini belum selesai. Sudah ada lift dan tangga, tetapi aksesnya belum dibuka untuk umum. Hanya lift untuk pekerja saja yang beroperasi yang tujuannya untuk konstruksi.
Saat Indonesia All Star U-20 dan Barcelona U-18 berduel, pemandangan dari lantai tribune paling atas sama sekali tidak mengecewakan. Malahan pertandingan bisa disaksikan dengan pemandangan yang penuh.
Bagi yang punya phobia ketinggian, tidak disarankan nonton dari tribune paling atas. Tangga menuju kursi cukup curam. Situasi ini hampir mirip dengan stadion besar di Eropa, seperti Santiago Bernabeu atau Giuseppe Meazza.
Gemuruh di stadion berkapasitas 80 ribu tempat duduk ini juga menggetarkan. Bisa dibayangkan, saat hanya ada sekitar 2.500 penonton, atmosfer pertandingan membuat merinding, apalagi saat stadion penuh.
Merinding bukan hanya karena bahana suara yang tercipta, tetapi juga goyangan yang bakal terjadi. Untuk Gelora Bung Karno misalnya, saat terjadi gol terasa ada gempa kecil saat berada di tribune atas.
"Pasti goyang ini kalau penuh, misalnya Persija main dan ada gol. Goyang ini stadion," kata Rais Adnan, salah satu jurnalis yang juga menonton dari lantai delapan atau layer ketiga susunan tribune.
Dan ternyata, lantai delapan JIS bukan bagian terakhir di stadion yang bisa diinjak atau diduduki. Bahkan atap stadion diklaim bisa melakukan jogging dan menonton Formula E dari ketinggian 72 meter.
Hal ini bisa dilakukan karena JIS punya rangka atap yang sangat kukuh. Lokasi bernama 'Skydeck' ini ditopang kerangka seberat 3.900 ton. Sekitar 100 orang bisa berada di rooftop JIS.