Sutjiati Soal Bonus PON Cair: Seharusnya Diberikan Sejak Maret

CNN Indonesia
Rabu, 20 Apr 2022 11:57 WIB
Atlet senam ritmik Sutjiati Narendra mengatakan bonus atlet Lampung di PON Papua 2022 semestinya diberikan sejak Maret.
Sutjiati Narendra menilai bonus PON seharusnya diberikan pada Maret. (Tangkapan layar instagram @sutji.ritma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sutjiati Narendra merespons rumor bonus atlet Lampung di PON Papua 2020 yang akan dicairkan Rabu (20/4). Menurut Sutjiati bonus itu semestinya diberikan Maret lalu.

Kepada CNNIndonesia.com, Sutji mengaku mengetahui kabar bonus POIN Papua akan diberikan hari ini. Sujti juga menyatakan belum menerima bonus itu sejak Rabu pagi.

Akan tetapi menurut atlet senam berdarah Amerika Serikat itu bonus PON Papua semestinya diberikan pada bulan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak pernah dijanjikan tanggal pasti, tetapi diberi tahu bahwa bonusnya akan dibayarkan sekitar bulan Maret," kata Sutji melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (20/4).

"Lampung memberikan Rp250 juta untuk medali emas dan Rp100 juta untuk medali perak. Jadi total saya adalah Rp600 juta belum dipotong pajak," ucap Sutji menambahkan.

Banner live streaming MotoGP 2022

Pada PON Papua 2020 Sutjiati mendapatkan total 2 emas dan 1 perak. Dengan nominal yang dijanjikan Lampung, Sutjiati total mendapat bonus Rp600 juta.

Sutjiati menjelaskan soal pemberian bonus yang diketahuinya. Atlet 18 tahun itu menyebutkan kabar pencairan bonus PON Papua itu didapat dari pelatihnya.

"Pertama kali saya dengar kabar itu dua bulan sebelum SEA Games, jadi sekitar awal Maret. Itu yang memberi tahu pelatih saya, setelah beliau rapat dengan pengurus Persani," kata Sutji.

[Gambas:Video CNN]

Dalam kesempatan tersebut atlet bernama lengkap Sutjiati Kelanaritma Narendra itu mengungkapkan alasan di balik keputusan tak diberangkatkan ke SEA Games 2021.

Sutji menyampaikan, absennya cabang olahraga (cabor) senam ritmik dalam daftar cabor prioritas Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) membuatnya absen mewakili Indonesia.

"Karena sistem baru Kemenpora. Cabor saya senam ritmik tidak masuk ke dalam DBON. Katanya [senam ritmik] tidak masuk ke dalam cabor utama, jadi tidak ada dana yang bakal turun," ucapnya.



(ikh/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER