Jakarta, CNN Indonesia --
Barcelona akan melakoni sprint terakhir dalam perburuan gelar juara saat menghadapi Real Sociedad dalam lanjutan Liga Spanyol, Jumat (22/4).
Jika kalah dalam laga pekan ke-33 ini, kans Barcelona meraih gelar juara Liga Spanyol musim ini otomatis pupus. Apalagi jika Real Madrid menang atas Osasuna.
Saat ini Blaugrana mengoleksi 60 poin dari 31 pertandingan. Tim asuhan Xavi Hernandez tersebut masih punya satu laga tunda, yaitu pertandingan menghadapi Sevilla.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalahnya, kini Real Madrid sudah membukukan 75 poin. Jika menang atas Osasuna, otomatis tim asuhan Carlo Ancelotti ini mengumpulkan 78 poin atau terpaut 18 poin dengan Barca.
Dengan tujuh laga tersisa atau maksimal mengumpulkan 21 poin, Barcelona tak boleh tergelincir lagi. Satu kekalahan saja sama dengan menyudahi persaingan musim ini.
Karenanya tim asal Catalonia tersebut harus menang atas Real Sociedad. Kalah, sama artinya membiarkan 'Los Blancos' meraih gelar juara Liga Spanyol yang ke-35.
 Real Madrid selangkah lagi juara Liga Spanyol. (REUTERS/VINCENT WEST) |
Jika Barcelona kalah dari Sociedad sedangkan Madrid menang, selisih poin antara keduanya 18. Dengan selisih ini, habis sudah peluang meraih gelar juara.
Pasalnya poin maksimal yang bisa diperoleh Barcelona dalam sisa musim adalah 18. Jika seandainya Madrid kalah dalam sisa laga musim ini, poin keduanya akan sama 75.
Bila itu yang terjadi, dan itu sepertinya mustahil, gelar juara jadi milik Barcelona. Sebab Barcelona unggul dalam klausul head to head goal difference.
Dalam pertemuan pertama pada 24 Oktober 2021, Barcelona kalah 1-2 dari Real Madrid. Namun, Barcelona balik unggul 4-0 pada pertemuan kedua, 21 Maret 2022.
Keduanya saling mengalahkan, sehingga skema head to head points tak bisa digunakan. Terkait head to head goal difference, Barcelona plus tiga sedangkan Madrid minus tiga.
Baca kelanjutan berita ini pada halaman berikutnya>>>
Musim ini memang tak ramah bagi Barcelona. Mereka tersingkir dari Copa del Rey, disikat Madrid di Piala Super Spanyol, terdepak dari Liga Champions, juga tersingkir di Liga Europa.
Liga Spanyol jadi satu-satunya gelar yang tersisa pada musim ini. Sayangnya, kans untuk meraih gelar liga ke-27 tersebut agak mustahil untuk diraih.
Saat ini pemain Barcelona seperti masuk dalam fase kejenuhan akan sistem. Maksudnya, pemain seperti sedang jenuh dengan sistem permainan yang dikembangkan Xavi Hernandez.
Setelah membukukan 15 laga tanpa kekalahan, sejak disingkirkan Athletic Club dari babak 16 besar Copa del Rey pada 21 Januari, kekalahan berikutnya tercipta pada 15 April.
Nahasnya, kekalahan dari Eintracht Frankfurt di leg kedua babak delapan besar Liga Champions itu berimbas pada performa mereka di liga. Usai itu mereka juga tumbang 0-1 dari Cadiz.
Dari dua pertandingan itu Xavi melakukan empat perubahan komposisi. Sergino Dest, Clement Lenglet, Frenkie de Jong, dan Memphis Depay sebagai starter melawan Cadiz.
Keempatnya menggantikan Oscar Mingueza, Ronald Araujo, Pedri, dan Pierre-Emerick Aubameyang yang starter melawan Eintracht Frankfurt. Rotasi Xavi tak berbuah kemenangan.
 Barcelona kalah dari Cadiz di Camp Nou. (REUTERS/ALBERT GEA) |
Satu persamaan dari dua pertandingan tersebut, dominan menguasai permainan. Barca memainkan bola lebih dari 75 persen dengan akurasi umpan nyaris sempurna, 89 persen.
Menguasai permainan hingga lebih dari 70 persen seolah menjadi gaya baru. Ini anomali sebab dalam 15 laga tanpa kelah sebelumnya dominasi Barcelona sering di bawah 65 persen.
Namun, sistem yang menjemukan dan berbuah dua kekalahan tersebut, bisa menjadi membuat mental mereka ambruk. Apalagi saat ini Barcelona sedang dikejar Sevilla, Atletico Madrid, dan Real Betis.
Sevilla dan Atletico saat ini mengumpulkan 60 poin, sama dengan Barca, sedangkan Real Betis hanya terpaut tiga poin. Sekali atau dua kali tersandung bisa jadi nestapa.
Bukan hanya tak akan meraih gelar juara liga, kans tampil di Liga Champions juga terancam. Diketahui, jatah Spanyol tampil di kompetisi kontinental tersebut adalah empat klub terbaik.
[Gambas:Video CNN]