ANALISIS

Sprint Terakhir Barcelona di La Liga

Abdul Susila | CNN Indonesia
Kamis, 21 Apr 2022 10:32 WIB
Barcelona akan melakoni sprint terakhir dalam perburuan gelar juara saat menghadapi Real Sociedad dalam lanjutan Liga Spanyol, Jumat (22/4).
Barcelona sedang masuk fase jenuh usai tersingkir di Liga Europa. (AP/Joan Monfort)

Musim ini memang tak ramah bagi Barcelona. Mereka tersingkir dari Copa del Rey, disikat Madrid di Piala Super Spanyol, terdepak dari Liga Champions, juga tersingkir di Liga Europa.

Liga Spanyol jadi satu-satunya gelar yang tersisa pada musim ini. Sayangnya, kans untuk meraih gelar liga ke-27 tersebut agak mustahil untuk diraih.

Saat ini pemain Barcelona seperti masuk dalam fase kejenuhan akan sistem. Maksudnya, pemain seperti sedang jenuh dengan sistem permainan yang dikembangkan Xavi Hernandez.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah membukukan 15 laga tanpa kekalahan, sejak disingkirkan Athletic Club dari babak 16 besar Copa del Rey pada 21 Januari, kekalahan berikutnya tercipta pada 15 April.

Nahasnya, kekalahan dari Eintracht Frankfurt di leg kedua babak delapan besar Liga Champions itu berimbas pada performa mereka di liga. Usai itu mereka juga tumbang 0-1 dari Cadiz.

Dari dua pertandingan itu Xavi melakukan empat perubahan komposisi. Sergino Dest, Clement Lenglet, Frenkie de Jong, dan Memphis Depay sebagai starter melawan Cadiz.

Keempatnya menggantikan Oscar Mingueza, Ronald Araujo, Pedri, dan Pierre-Emerick Aubameyang yang starter melawan Eintracht Frankfurt. Rotasi Xavi tak berbuah kemenangan.

Soccer Football - LaLiga - FC Barcelona v Cadiz - Camp Nou, Barcelona, Spain - April 18, 2022 FC Barcelona's Ousmane Dembele in action with Cadiz's Luis Alfonso Espino REUTERS/Albert GeaBarcelona kalah dari Cadiz di Camp Nou. (REUTERS/ALBERT GEA)

Satu persamaan dari dua pertandingan tersebut, dominan menguasai permainan. Barca memainkan bola lebih dari 75 persen dengan akurasi umpan nyaris sempurna, 89 persen.

Menguasai permainan hingga lebih dari 70 persen seolah menjadi gaya baru. Ini anomali sebab dalam 15 laga tanpa kelah sebelumnya dominasi Barcelona sering di bawah 65 persen.

Namun, sistem yang menjemukan dan berbuah dua kekalahan tersebut, bisa menjadi membuat mental mereka ambruk. Apalagi saat ini Barcelona sedang dikejar Sevilla, Atletico Madrid, dan Real Betis.

Sevilla dan Atletico saat ini mengumpulkan 60 poin, sama dengan Barca, sedangkan Real Betis hanya terpaut tiga poin. Sekali atau dua kali tersandung bisa jadi nestapa.

Bukan hanya tak akan meraih gelar juara liga, kans tampil di Liga Champions juga terancam. Diketahui, jatah Spanyol tampil di kompetisi kontinental tersebut adalah empat klub terbaik.

(jun)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER