Wesley Fofana masih tidak menyangka mendapat keistimewaan ketika wasit memberikan kesempatan berbuka puasa di tengah pertandingan.
Menurut Fofana diizinkan berpuasa pun sudah menjadi berkah tersendiri mengingat dirinya merupakan minoritas.
Lihat Juga : |
"Saya sangat bahagia Premier League melakukan hal tersebut tanpa pernah saya minta. Itu membahagiakan karena mereka ternyata mempedulikan saya," kata Fofana saat diwawancara Oh My Goal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berharap momen yang dialami dirinya akan menjadi hal yang biasa dirasakan oleh pemain lain di liga top Eropa. Pemain berpaspor Prancis itu juga ingin melihat hal serupa terjadi di negara asalnya.
"Setelah momen ini saya alami, saya berharap ini juga terjadi di liga belahan dunia lain. Seperti di Ligue 1, Bundesliga, Liga Spanyol, dan lainnya," ujar dia.
"Saya berharap, sedikit demi sedikit, orang-orang berhenti menutup pikirannya dan berusaha lebih terbuka," lanjutnya.
![]() |
Harapan Fofana berangkat dari kegelisahannya terhadap stereotipe negatif Muslim di Prancis. Terlebih lagi, latar belakang Fofana adalah berasal dari keluarga Muslim keturunan Pantai Gading mempertegas statusnya sebagai minoritas.
Pemain kelahiran Marseille, 17 Desember 2000, itu dikenal sebagai Muslim yang taat, meski tak banyak menunjukkan kegiatan agamanya di media sosial.
Ia hanya sesekali mengunggah foto bernuansa Islami di akun media sosialnya. Fofana sempat menunjukkan sebuah foto momen dirinya menjalani salat Idulfitri bersama teman-temannya di sebuah lapangan kota Marseille.
"Aid Mubarak," tulisnya di akun Instagram.
Fofana juga sempat menulis cuitan doa ketika menyambut bulan Ramadan 2022. Fofana berdoa agar umat Islam diberikan kekuatan menjalani ibadah puasa.
"Ramadan Mubarak untuk semua Muslim. Semoga Allah membantu kita di bulan suci ini dan menerima ibadah puasa dan juga doa kita," tulisnya.
(ikh/sry)