Manchester United terancam mengalami minus selisih gol jika menelan kekalahan lebih dari dua gol saat menjamu Chelsea di Old Trafford, Jumat (29/4) dini hari waktu Indonesia.
Di tengah upaya menembus zona empat besar, Man Utd mengalami krisis pertahanan. Hingga saat ini selisih gol Man Utd hanya dua. The Red Devils mencetak 53 gol dari 34 laga dan kebobolan 51 kali.
Jumlah tersebut merupakan yang terbesar di antara klub-klub penghuni tujuh besar klasemen Liga Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan catatan kebobolan 51 kali itu lebih buruk ketimbang Burnley yang kini ada di peringkat ke-17 dan sedang berjuang menghindari zona degradasi.
Jika dibandingkan dengan klub-klub lain, maka jumlah kebobolan Man Utd hanya lebih baik ketimbang Norwich City, Leeds United, Watford, Southampton, Newcastle United, dan Everton.
Dalam lima pertandingan terakhir saja Man Utd kebobolan 11 kali. Clean sheet terakhir dibukukan David De Gea dalam laga melawan Watford yang berakhir imbang pada 26 Februari.
Jumlah 51 gol tersebut seluruhnya bersarang di gawang De Gea. Baik Ole Gunnar Solskjaer maupun Ralf Rangnick mempercayakan kiper Spanyol itu sebagai sosok di bawah mistar.
Dalam laga melawan Chelsea, sektor pertahanan Man Utd kembali berada dalam sorotan karena banyak pemain yang absen lantaran cedera termasuk Harry Maguire dan Luke Shaw.
Melihat empat pertemuan terakhir Man Utd vs Chelsea, Setan Merah tidak bisa menang. Setelah menuai kemenangan pada Februari 2020 di ajang Liga Inggris, Man Utd imbang tiga kali dan kalah sekali saat berhadapan dengan klub asal London tersebut.
Chelsea juga tercatat merupakan klub paling subur ketiga di Liga Inggris setelah Manchester City dan Liverpool.
(nva/har)