Usianya sudah kedaluwarsa untuk kategori Timnas Indonesia U-23, namun jatah pemain senior membuat Irfan kembali dipanggil Shin.
Mantan pemain Persebaya itu sudah masuk radar Timnas Indonesia sejak 2018 dan sempat memperkuat tim besutan Luis Milla di Asian Games serta Piala AFF 2018.
Sempat tak masuk skema Shin, Irfan kemudian menjadi salah satu amunisi penting saat laga Piala AFF 2020 lalu. Kehadirannya di sektor sayap menjadi alarm bagi pemain bertahan lawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemunculannya beberapa tahun lalu membuka harapan akan talenta muda berbakat. Pengalaman di luar negeri jadi salah satu poin yang dinanti, selain juga kemampuan olah bolanya.
Jika masuk dalam Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2021, maka Egy akan merasakan pesta olahraga Asia Tenggara untuk kali kedua setelah 2019 di mana ia mendapat medali perunggu.
Egy juga bisa berperan sebagai pemain sayap kanan dan kiri, tergantung kebutuhan tim. Jika menilik komentar Shin pada kesempatan terdahulu soal pemain-pemain penting pilihannya, maka bisa jadi salah satu tempat di SEA Games menjadi milik Egy.
![]() |
Persaingan lini sayap yang padat sepertinya bukan masalah bagi Witan. Jika tidak ditempatkan di sisi kiri atau kanan, Witan bisa bermain di koridor tengah.
Gaya main yang jeli dengan pembacaan situasi yang baik menjadi nilai plus pemain asal Palu ini. Witan pun sudah tidak asing dengan gaya permainan Shin karena sudah berada di bawah asuhan pelatih asal Korea Selatan itu sejak level 19 tahun.
Agak sedikit berbeda dengan penyerang-penyerang sayap lainnya, Saddil belum pernah mendapat tempaan dari Shin. Faktor adaptasi jadi titik krusial bagi Saddil.
Kendati demikian, Saddil tampak kian matang di level klub. Pelatih Sabah, Ong Kim Swee, menjadikan Saddil sebagai salah satu pemain yang rutin tampil sebagai starter.
Jika bermain di SEA Games 2021, Saddil akan mengulang keterlibatan seperti saat tampil di pekan olahraga ASEAN 2017 dan 2019.
(nva/har)