Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong dan PSSI menunjukkan sikap yang berbeda menanggapi masalah Ramai Rumakiek.
Sebelumnya, Shin Tae Yong memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Ramai Rumakiek yang tak merespons pemanggilan pemain Timnas Indonesia U-23 proyeksi SEA Games 2021 (2022).
Sebagai pelatih, Shin Tae Yong langsung bersikap tegas. Ia menegaskan untuk mencoret pemain yang namanya melambung sejak tampil reguler bersama Persipura Jayapura di Liga 1 2021/2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rumakiek tidak bisa main di SEA Games. Kami sudah melayangkan surat pemanggilan, dia tidak respons sama sekali, jadi saya harus berikan sanksi kepada Rumakiek," kata Shin Tae Yong pada 17 April 2022.
Juru taktik asal Korea Selatan itu kesal kepada Ramai yang tak menggubris panggilannya. Usut punya usut, winger 19 tahun ternyata sedang mengalami cedera.
Setelah mengetahui kondisi terakhir Ramai, PSSI pun memanggil sang pemain ke Jakarta untuk menjalani penanganan lebih lanjut dipimpin Kepala tim medis PSSI Dokter Syarif Alwie.
"Jadi Ramai Rumakiek ini mengalami cedera saat memperkuat Persipura di Liga 1 ketika bermain di Pulau Bali. Dia sudah berobat, namun hingga kompetisi selesai ternyata cederanya belum juga sembuh. Itu sebabnya, dia kami panggil untuk segera berobat di Jakarta agar lebih tuntas penanganannya," ujar Sekjen PSSI Yunus Nusi.
Yunus menambahkan, kedatangan Ramai Rumakiek bukan untuk menjalankan pemusatan latihan Timnas U-23. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan bernisiatif mendampingi pemulihan cedera sang pemain.
"Jadi pemanggilan Ramai Rumakiek itu didasari atas laporan dari dokter Syarif Alwi. Dokter timnas ini melihat jika tak segera ditangani dengan baik, cederanya akan semakin parah. Itu sebabnya Ketua Umum PSSI khawatir dan minta Ramai Rumakiek dibawa ke Jakarta untuk diobati hingga sembuh," terang Yunus.
Saat ini PSSI memulangkan Ramai ke klub asalnya, Persipura Jayapura. Klub berjuluk Mutiara Hitam itu bisa menggunakan jasa sang pemain di Liga 2 musim depan.
(jun)