Melihat rapor prestasi Juventus dan Inter Milan, Nerazzurri lebih berpeluang menjuarai Coppa Italia pada musim ini.
Juventus merupakan 'raja' Coppa Italia dengan mengoleksi 14 musim, sedangkan Inter baru meraih tujuh trofi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenangan 2-1 atas Atalanta pada final musim lalu menahbiskan Juventus sebagai pengoleksi gelar juara Coppa Italia.
Musim ini jadi yang ketiga secara beruntun bagi Si Nyonya Tua tampil di final Coppa Italia. Akan tetapi pada musim 2019/2020 Juventus kalah dari Napoli dan gagal juara.
Kendati secara pencapaian Juventus memiliki tradisi juara Coppa Italia, namun belum tentu menurut musim ganjil-genap seperti pada musim ini.
Inter Milan boleh saja hanya memiliki 'separuh' dari trofi Coppa Italia milik Juventus. Namun berbicara 'adat' musim ganjil-genap, Inter bisa jemawa.
![]() |
Sebanyak empat dari tujuh gelar Coppa Italia yang didapat Inter diraih pada musim ganjil-genap: 1977/1978, 1981/1982, 2005/2006, dan 2009/2010.
Sementara itu Juventus hanya mendapat enam dari 14 gelar Coppa Italia pada musim ganji-genap. Itu artinya Juventus lebih mujur di final saat Coppa Italia musim genap-ganjil.
Tanda lain yang bisa mendukung Inter juara Coppa Italia kali ini adalah rapor mengalahkan klub asal Turin lain, Torino, pada musim ganjil-genap, 1981/1982 dengan agregat 2-1.
Inter kali terakhir menang pada musim ganjil-genap adalah 2009/2010 usai menumbangkan AS Roma 1-0.
Inter dan Juventus sudah dua kali bertemu di final Coppa Italia. Hanya saja pada dua kesempatan itu Juventus lebih berjaya dengan keluar sebagai juara pada musim 1958/1959 dan 1964/1965.
Meski demikian pada musim ini Inter Milan lebih mendominasi pertemuan atas Juventus. Inter vs Juventus sudah tiga kali bertemu pada musim ini, dua kali di Serie A dan sekali di Piala Super Italia.
Dalam tiga laga tersebut Lautaro Martinez dan kawan-kawan dua kali menang, di Serie A (0-1) dan di Piala Super Italia (2-1), sedangkan satu laga lain di Liga Italia berakhir imbang 1-1.